Bisnis.com, YOGYAKARTA – Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng Majelis Ulama Indonesia DIY dan ISEI cabang Yogyakarta menyebarluaskan pemahaman inflasi kepada masyarakat.
Kerja sama dilakukan dalam bentuk membuat terobosan pengendalian inflasi berbasis religi yang dilakukan lewat penyebaran ceramah/dakwah para ulama dalam memberikan pemahaman inflasi kepada masyarakat.
Untuk membentuk masyarakat sadar inflasi tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY melahirkan "Ulama Peduli lnflasi" yang dituangkan dalam penyusunan framework ceramah pengendalian inflasi bagi para ulama/dai.
Penyusunan buku guideline ceramah turut melibatkan ISEI Cabang Yogyakarta untuk memperkaya serta memperluas ragam cakupan pembahasan, mulai dari sisi agamawi maupun akademis hingga plaktiknya.
Buku Panduan Ceramah Pengendahan lnflasi di DIY mengangkat beberapa tema besar, antara lain mewujudkan masyarakat sejahtera, pengendalian inflasi dari sisi penawaran, serta pengendalian inflasi dari sisi permintaan.
Konten yang sarat akan edukasi dan informasi mengenai inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu alat media komunikasi yang cukup efektif kepada masyarakat. Buku tersebut diluncurkan pada Kamis (28/2/2019) di DIY.
Baca Juga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budi Hanoto, mengatakan penting mendorong terobosan-terobosan yang sifatnya mutakhir dan implementatif serta mengedepankan komunikasi sebagai pembentuk perspektif dan ekspektasi positif masyarakat terhadap perkembangan harga maupun pertumbuhan ekonomi di DIY.
“Ke depan diharapkan gerakan Ulama Peduli lnflasi dapat menjadi embrio terciptanya Masyarakat Jogja Peduli Inflasi sehingga proses pengendalian inflasi di DIY menjadi lebih optimal, efektif dan efisien, serta berdampak lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat DIY,” katanya, Kamis (28/2/2019).