Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggul Jembatan Jebol, 402 Warga Kulonprogo Terpaksa Mengungsi. Ini Videonya

Sebanyak 402 jiwa korban banjir tanggul jebol di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungsi di Posko Utama Stadion Cangkring hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
 Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu 17 Maret 2019. Hujan deras yang turun sejak Sabtu (16/3) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik Kabupaten Bantul./Antara-Hendra Nurdiyansyah.
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu 17 Maret 2019. Hujan deras yang turun sejak Sabtu (16/3) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik Kabupaten Bantul./Antara-Hendra Nurdiyansyah.

Bisnis.com, KULON PROGO - Sebanyak 402 jiwa korban banjir tanggul jebol di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungsi di Posko Utama Stadion Cangkring hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

 Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY, pada Sabtu (16/3/2019) dan Minggu (17/3/2019) menyebabkan empat kecamatan terendam banjir. Empat kecamatan tersebut, yakni Pengasih, Wates, Panjatan dan Temon.

Kecamatan Wates paling parah terkena dampak banjir, karena ada tanggul Jembatan Sungai Serang, Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates. 

Berikut rekaman video kondisi banjir di Desa Bendungan Kulon Progo dari akun Sutul dan Mitul, berdasarkan penelusuran Bisnis di Youtube.

Sementara itu, Antara melaporkan AKP Hery Meyanto di Kulon Progo, Koordinator pengungsian Stadion Cangkring, mengatakan adapun rincian jumlah korban banjir yang mengungsi, yakni laki-laki sebanyak 102 jiwa, perempuan 176 jiwa, balita 21 jiwa, dan lansia ada 102 jiwa.

"Jumlah pengungsi tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah karena ada tambahan jumlah pengungsi dari Kecamatan Panjatan, sebanyak 40 jiwa," kata Heru Senin (18/3/2019), seperti dilaporkan Antara.

Ia mengatakan sejauh ini, petugas Posko Utama Stadion Cangkring sudah melakukan penanganan yang meliputi pemberian obat-obatan, dan melakukan pengecekan kesehatan pengungsi. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas kesehatan dari Dinkes Kulon Progo dan Polres Kulon Progo.

Kemudian, dari logistik, sudah ada bantuan pakaian, dan sarung yang sudah dibagikan kepada pengungsi. Selain itu, petugas telah mendistribusikan logistik berupa nasi bungkus sebanyak 500 bungkus dari PKS, Tagana, Pemuda Toyan dan donatur lainnya.

"Saat ini, pengungsi masih membutuhkan logistik, berupa pakaian, alat bersih-bersih berupa sabun, pasta gigi, dan lainnya untuk kesehatan. Selain itu, logistik  yang mendesak yakni makanan anak-anak dan makanan tambahan bagi ibu-ibu yang sedang hamil," katanya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan ada 150 pengungsi yang pulang ke rumah untuk mengecek kondisi rumah dan membersihkan lumpur sisa-sisa banjir.

"Mereka tetap akan kembali ke sini bila kondisi rumah masih dalam kondisi membahayakan karena saat ini masih ada potensi hujan kembali mengguyur wilayah Kulon Progo," katanya.

Seorang pengungsi Antok mengatakan dirinya pulang ke rumah untuk melihat kondisi rumah pascabanjir. "Kondisi rumah masih aman, meski dipenuhi lumpur. Semalam, rumah saya terendam air satu meter," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler