Bisnis.com, SEMARANG—Pengembangan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, membutuhkan lahan seluas 23,79 hektare (ha).
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, sekaligus Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Sri Puryono, menyampaikan surat pengumuman pada Jumat (16/8/2019).
Surat itu berisi tentang pengadaan tanah untuk pengembangan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga. Luas tanah yang dibutuhkan sekitar 23,79 ha.
“Dengan dibangunnya bandara ini, akan meningkatkan kapasitas Bandara Wirasaba,” paparnya dalam surat tersebut.
Lokasi pembangunan bandara baru terletak di Desa Kedunglekok dan Kemangkon, Kecamatan Kemangkon, serta Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja. Adapun, tahap pengadaan tanah terbagi dalam tiga proses besar, yakni persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil.
Perkiraan waktu pengadaan tanah ialah pada Agustus—Desember 2019. Jangka waktu pembangunan bandara mulai 2020 sampai dengan 2021.
Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa AP II tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur yang dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung project implementation unit (PIU).
Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I membangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun.
Tahap II membangun terminal penumpang dengan kapasitas 440.440 penumpang per tahun, dan Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.
“Pada tahap awal, investasi Rp500 miliar disiapkan untuk membangun terminal penumpang dan runway,” paparnya.