Bisnis.com, SEMARANG - Masih ingat dengan penampilan koreografi keren dalam pembukaan Asian Games 2018 lalu? Dalam waktu dekat, koreografer Asian Games 2018 akan membuat pertunjukan spektakuler di Borobudur.
Adalah Denny Malik, koreografer, pemeran sekaligus penyanyi kondang yang ada di balik ciamiknya penampilan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta.
Tahun depan, Denny Malik akan mencoba meng-eksplore kesenian Jawa Tengah dan membuat sebuah pertunjukan spektakuler di Candi Borobudur bertajuk Festival Suling Internasional.
"Rencananya akan digelar pada April tahun depan. Sebanyak 12 ribu peserta akan dilatih untuk menampilkan tontonan yang menarik. 10 ribu peserta akan kami optimalkan dari Jawa Tengah, sementara dua ribu peserta lain dari internasional," kata Denny saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Senin (18/11/2019).
Ketertarikan Denny menggelar event di Jawa Tengah khususnya Borobudur tidak terlepas dari potensi kesenian Jateng yang sangat banyak, variatif dan memiliki nilai sejarah tinggi. Ditambah keagungan icon Borobudur, dirinya meyakini pertunjukan di sana akan sangat menarik.
"Jateng itu pusat kesenian di Indonesia, banyak sekali potensi seni budaya di sini. Apalagi ada icon Borobudur, yang sudah sangat menarik bagi wisatawan," tambahnya.
Baca Juga
Denny sepakat dengan Ganjar, bahwa destinasi wisata harus diperbanyak event untuk mendukung perkembangannya. Tanpa event, sebuah tempat wisata tidak akan mungkin selalu ramai dikunjungi wisatawan.
"Borobudur kalau tidak ada event, maka hanya seperti museum. Memang harus diperbanyak event berkelas internasional di lokasi itu, agar menarik wisatawan dari mancanegara. Kita sudah punya tempat bagus, kalau ditambah dengan event menarik, tentu akan luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, event-event besar di kawasan Candi Borobudur memang terus digarap. Setelah sukses dengan Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon, tidak lama lagi akan ada pertunjukan seni budaya tingkat internasional di candi peninggalan dinasti Syailendra itu.
"Event memang terbukti mampu menarik wisatawan untuk datang. Kemarin saya baru selesai lari dalam acara Borobudur Marathon, dan pesertanya begitu banyak serta antusias," kata Ganjar.
Ganjar menerangkan, secara tempat, Borobudur sudah memiliki daya tarik tersendiri. Namun hal itu tidak cukup, harus ada kegiatan digelar di kawasan itu.
"Mesti disupport oleh event, pameran dan kegiatan-kegiatan lain. Kalau hanya candi, tidak akan bisa dinikmati. Harus ada tontonan lain yang menarik, salah satunya seni budaya," katanya.