Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temuan Uang Palsu di Tegal Meningkat 21 Persen

Sepanjang 2019, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal telah mengklarifikasi uang yang diragukan keasliannya oleh masyarakat maupun perbankan sebanyak 4.912 lembar, naik 21 persen dari 2018 sebanyak 4.072 lembar.
Polisi menata uang palsu sebelum dimusnahkan dengan menggunakan mesin pencacah, di Ditreskrimsus Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/2)./Antara-R. Rekotomo
Polisi menata uang palsu sebelum dimusnahkan dengan menggunakan mesin pencacah, di Ditreskrimsus Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/2)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Tegal Taufik Amrozi menyampaikan bahwa pihaknya telah mengklarifikasi uang yang diragukan keasliannya oleh masyarakat maupun perbankan sebanyak 4.912 lembar, naik 21 persen dari 2018 sebanyak 4.072 lembar.

“Oleh karena itu, Bank Indonesia memberi perhatian serius untuk mencegah peredaran dan memberantas. BI juga meningkatkan intensitas sosialisasi kepada masyarakat dari anak-anak, siswa/siswi sekolah SD s.d SLTA, Mahasiswa, masyarakat umum, aparat kepolisian,” paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/12/2019).

Adapun, sepanjang Januari—November 2019, Bank Indonesia telah mengedarkan uang sebanyak Rp11,9 triliun. Jumlah itu naik 9,17 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp10,9 triliun.

“Sementara uang rusak, uang lusuh, uang yang telah ditarik dari peredaran, sebagai Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dan telah dimusnahkan sebesar Rp1,7 triliun,” imbuhnya.

Menurutnya, volume UTLE terus mengalami penurunan seiring dengan peningkatan edukasi ke masyarakat. Selain itu, Bank Indonesia berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas uang layak edar melalui kebijakan clean money policy.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), KPw BI Tegal menyiapkan uang sebanyak Rp3,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan perbankan di Karesidenan Pekalongan.

Sampai dengan hari ini (17/12/2019), sebanyak Rp2 triliun telah ditarik oleh perbankan untuk layanan masyarakat. Tidak hanya itu, untuk masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil di Natal dan tahun baru, KPw BI Tegal bekerja sama dengan 20 kantor cabang bank.

Menurut Taufik, Bank Indonesia sebagai otoritas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah memastikan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah dan pecahan yang cukup.

Pihaknya juga menyediakan layanan penukaran uang rusak atau lusuh dibuka setiap hari Senin s.d. Kamis, sebagai komitmen menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

Adapun, penukaran uang pecahan kecil atau besar dilayani melalui layanan mobil kas keliling dan 64 kantor cabang perbankan terutama yang memasang spanduk penukaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper