Bisnis.com, JAKARTA – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menginstruksikan agar sekolah di Sragen diliburkan selama sepekan untuk mengantisipasi virus corona.
Hal ini menyusul adanya pasien positif corona di Solo. Yuni mengatakan jenjang pendidikan dari TK hingga SMP negeri dan swasta akan diliburkan. Untuk SMA, masih dalam tahap koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan.
"Untuk Dinas Pendidikan kami akan meliburkan anak-anak ini sampai pekan depan. Di samping libur ini, kami mempersiapakan diri setiap sekolah menyediakan hand sanitizer, sabun cuci tangan serta body temperature untuk men-screening anak yang masuk,” katanya, Sabtu (14/3/2020).
Selain sekolah di Sragen diliburkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga akan meniadakan kegiatan-kegiatan publik seperti car free day (CFD). "Kemudian, kegiatan-kegiatan publik yang banyak kerumunan massa seperti car free day kami tiadakan terlebih dahulu. Sampai nanti lihat situasi dan kondisi," lanjutnya.
Meski demikian, pihaknya belum membatasi kegiatan keagamaan yang akan diadakan di Sragen. Tetapi, ia tetap mengimbau untuk panitia acara keagamaan untuk menyosialisasikan soal corona.
“Setiap kegiatan apapun baik di pemerintahan dan swasta selalu harus menyelipkan sosialsi soal corona dan perilaku hidup dan sehat khususnya cuci tangan," ucapnya.
Baca Juga
Imbas dari virus corona ini, banyak masyrakat Sragen yang memborong empon-empon di pasaran. Akibatnya, harga empon-empon melonjak tajam. Di Sragen, harga empon-empon, khususnya jahe menyentuh angka Rp45.000 per kilo.
"Pantauan harga kali ini semua dalam kondisi stabil kecuali empon-empon [alami] peningkatan, jahe R45.000 per kilo. Untuk stok dan pangan sepertinya cukup tak ada permasalahan," tukasnya.
Sebelumnya, dua pasien dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Solo. Satu di antaranya meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) dan telah dikebumikan di Magetan, Jawa Timur (Jatim).