Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Kembali Impor Gula dari Thailand untuk Kebutuhan Darurat COVID-19

Jawa Tengah kembali mengimpor sebanyak 29.750 ton gula kristal mentah atau raw sugar asal Thailand. Puluhan ribu ton gula impor ini tiba di Pelabuhan Tanjung Emas sejak pekan lalu.
Seorang pekerja berdiri di antara tumpukan karung gula mentah/Bloomberg
Seorang pekerja berdiri di antara tumpukan karung gula mentah/Bloomberg

Bisnis.com, SEMARANG - Jawa Tengah kembali mengimpor sebanyak 29.750 ton gula kristal mentah atau raw sugar asal Thailand. Puluhan ribu ton gula impor ini tiba di Pelabuhan Tanjung Emas sejak pekan lalu.

Kepala Kantor Pengawasan & Pelayanan (KPP) Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Anton Martin mengatakan sesuai dengan dokumen impor barang, bahan baku gula kristal putih (siap konsumsi) ini akan dibawa ke Blora Jawa Tengah.

"Sebagai update bahwa telah sandar kembali gula impor untuk pemenuhan nasional terutama Jateng dari Thailand di Tanjung Emas," kata Anton kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Anton menjelaskan gula kristal mentah tersebut milik PT Gendhis Multi Manis (GMM). Komoditas impor strategis ini dibawa Kapal MV Advance. Setibanya di Tanjung Emas gula kristal mentah itu diangkut menuju lokasi penimbunan milik GMM di Jalan Raya Kunduran - Todanan Km 7 Blora, Jawa Tengah.

"Proses pembongkaran sudah dimulai sejak hari Sabtu pekan lalu," imbuhnya.

Adapun sebelum ini, Bisnis mencatat akhir Maret 2020 sebuah kapal pengangkut gula kristal mentah dari Thailand bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Dalam dokumen Pemberitahuan Kedatangan Kapal yang diperoleh Bisnis, kapal MV Irongate yang berbendera Liberia tersebut memuat 20.000 ton gula kristal mentah. Adapun kapal ini berlayar dari Sriracha, salah satu daerah di Thailand.

Setelah sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, gula pasir mentah itu kemudian dibawa menuju ke gudang milik PT Industri Gula Nusantara (IGN) yang berlokasi di Cepiring, Kendal Jawa Tengah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng Arif Sambodo mengatakan bahwa kedatangan bahan baku gula kristal putih ini akan menambah pasokan gula sampai beberapa bulan ke depan, meski untuk siap dikonsumsi masih perlu diolah terlebih dahulu.

Arif melanjutkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan gula, sejak 25 Maret 2020 sudah datang gula kristal ke Bulog kanwil Jateng yang akan digunakan untuk operasi pasar. Pekan ini juga ada gula kristal yang direncanakan masuk 3.000 ton di Bulog.

"Awal April juga akan masuk raw sugar 30.000 ke PT Gendhis Multi Manis [GMM] Blora," imbuhnya.

Adapun impor gula mentah dari Thailand ini sejalan dengan kebijakan di pemerintah pusat. Pemerintah memang sengaja tidak mengimpor gula kristal siap konsumsi karena mempertimbangkan adanya nilai tambah di Jawa Tengah.

"Betul [supaya ada nilai tambah]," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper