Bisnis.com, KARANGANYAR – Sebanyak 11.454 pemudik tiba di Kabupaten Karanganyar sejak 1 Maret hingga 6 April 2020. Pemkab meminta ketua RT/RW turut memantau pemudik di lingkungan masing-masing.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karanganyar membagi data pemudik tersebut menjadi dua kategori, yakni pemudik yang datang menggunakan bus dan pemudik yang masuk Karanganyar mengendarai mobil pribadi dan sewa mobil.
Hingga Senin (6/4/2020), pemudik yang menumpang bus tercatat 2.423 orang dengan jumlah bus 307 unit. Sisanya, 9.031 orang pemudik masuk Karanganyar mengendarai mobil pribadi maupun sewa mobil.
Kepala Dishub Karanganyar, Sundoro Budhi Karyanto, menyampaikan tim gabungan Dishub, Satpol PP, TNI/Polri, dan petugas medis terus berjaga di lima posko pemantauan pemudik.
Posko itu meliputi Terminal Palur, Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Terminal Jatipuro, Terminal Karangpandan, dan Terminal Matesih. Mereka akan memantau hingga 29 Mei.
"Itu yang terbanyak dari pemudik mengendarai mobil sewa dan mobil pribadi. Itu yang tidak terpantau oleh kami. Akhirnya kami koordinasi dengan pemangku wilayah setempat, yakni RT dan RW,” kata Sundoro saat dihubungi JIBI, Selasa (7/4/2020).
Baca Juga
Ia menjelaskan tahun lalu sebelum ada wabah, ada sekitar 25.000 pemudik datang ke Karanganyar. Ia berharap jumlah itu semoga tidak bertambah hingga Mei nanti.
“Ini yang mudik ke Karanganyar mulai berkurang tiap hari," ujar dia.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berpesan kepada masyarakat yang belum mudik agar jangan mudik dulu. Keluarga di Karanganyar juga diminta menyampaikan kepada keluarga yang belum mudik untuk bertahan di daerah perantauan.
“Yang sudah terlanjur [mudik] tolong diam di rumah selama 14 hari. Keluarga itu benteng pertahanan luar biasa," tutur Bupati.
Dia meminta keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar mendukung pemudik melakukan isolasi mandiri. Ketua RT dan RW ikut memantau dan memastikan pemudik melakukan protokol sesuai anjuran.