Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skenario BI, Ekonomi Jateng Bisa Terkoreksi di Angka 4,1 Persen

Ada potensi perlambatan di tiga sektor yakni ekspor dan impor, investasi, dan konsumsi domestik.
Foto udara pintu tol Kalikakung di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Foto udara pintu tol Kalikakung di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, SEMARANG - Ekonomi Jawa Tengah (Jateng) diproyeksikan akan terkoreksi di angka 4,1 persen-5,1 persen (year-on-year) menyusul melambatnya kinerja sejumlah sektor perekonomian akibat penyebaran virus corona.

Hasil simulasi awal Bank Indonesia Jateng menunjukkan koreksi pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh potensi perlambatan di tiga sektor yakni ekspor dan impor, investasi, dan konsumsi domestik.

Ekspor barang menurut kajian BI akan melambat seiring melemahnya konsumsi global. Kondisi ini akan mengakibatkan perdagangan dunia diperkirakan terkontraksi -5,3 persen yang praktis ikut menekan volume ekspor industri utama Jawa Tengah sebesar 13,3 persen-15,8 persen (year-on-year).

Sementara kinerja pariwisata yang menurun cukup signifikan hingga di level 27,8 persen juga bakal menekan kinerja sektor jasa. Di sisi lain, pelemahan nilai tukar akan menekan impor bahan baku industri pada kisaran 11,0 persen-18,6 persen (yoy).

"Untuk jalur investasi, pelemahan ekonomi global diperkirakan akan menurunkan investasi hingga 0,93 persen dari baseline yang didorong oleh tertahannya tendensi penanaman modal di tengah merebaknya virus Covid - 19," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Soekowardojo dalam jawaban tertulisnya kepada Bisnis, Kamis (16/4/2020).

Soeko menambahkan berlanjutnya tren pelemahan di tiga sektor tersebut jelas menjadi pukulan bagi kinerja industri di Jawa Tengah. Jika hal ini terjadi, penghasilan tenaga kerja sudah pasti akan terdampak. Implikasinya konsumsi rumah tangga bisa terkoreksi sebesar 0,65 persen terhadap baseline.

"Kecenderungan pelemahan di atas diperkirakan mampu menurunkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah hingga 0,51 persen terhadap baseline," imbunnya.

Kendati demikian, BI juga memiliki simulasi lain, menurut Soeko apabila kondisi tersebut terus berlanjut dan semakin menekan ekspor produk industri, skenario paling moderat (sedang), dampak pandemi akan meluas dan menekan kinerja sektor perdangan domestik sebesar 0,79 persen dari baseline.

Sedangkan ekspor dan impor masing-masing akan terkoreksi sebesar 8,69 persen dan 1,31 persen terhadap baseline. Dampak lanjutan pada penghasilan diperkirakan akan menyebabkan koreksi pada konsumsi domestik sebesar 0,69 persen.

"Secara keseluruhan dampak sekenario moderat akan mengkoreksi pertumbuhan sebesar 0,87 persen terhadap baseline," jelasnya.

Adapun simulasi untuk kondisi berat, menunjukkan koreksi yang cukup dalam sebesar 1,53 persen terhadap baseline. Tingginya potensi koreksi pertumbuhan terutama dipicu oleh terpukulnya sektor industri utama yang menyebabkan penurunan ekpsor hingga 17,98 persen dari baseline. Sebagai dampaknya, konsumsi turut terkoreksi cukup dalam hingga 1,11 persen terhadap baseline.

Dengan imbas yang cukup besar Soeko menghimbau semua pihak dan masyarakat agar dapat memenuhi anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing dan pembatasan sosial.

Imbauan ini perlu ditaati, apalagi jika penyebaran wabah yang semakin meluas, hal ini dapat berdampak pada pemberlakuan kebijakan pembatasan yang lebih ketat misalnya PSBB dan karantina wilayah yang lebih luas.

"Implementasi kebijakan tersebut sedapat mungkin kita hindari mengingat kebijakan ini dapat memukul perekonomian dan mendorongnya pada skenario yang berat," tukasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper