Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Jateng Turun 12,5 Persen, Belanja APBN Digenjot ke Produk UMKM

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pendapatan asli daerah (PAD) Jateng turun 12,5%. Belanja APBD akan difokuskan untuk produk UKM lokal.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/Antara
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pendapatan asli daerah (PAD) Jateng turun 12,5%. Belanja APBD akan difokuskan untuk produk UKM lokal.

"Pendapatan Jateng turun sekitar 12,5%. Soalnya PAD Jateng kan terbesar dari pajak kendaraan bermotor. Karena tidak ada yang beli kendaraan, jadi pendapatan kita menurun," kata Ganjar dalam keterangan resminya Kamis (16/7/2020).

Selain itu, dirinya memerintahkan seluruh kepala daerah segera membelanjakan APBD. Tujuannya, untuk memberikan stimulus kepada masyarakat agar bisa meningkatkan ekonomi masing-masing.

"Rata-rata semua daerah mengalami penurunan pendapatan. Maka kemarin saat rapat dengan Presiden, saya diperintahkan agar memberikan stimulus ekonomi dengan cara mengoptimalkan APBD. Hari ini, perintah itu saya teruskan ke Bupati/Wali Kota di daerah," kata Ganjar.

Presiden lanjut Ganjar meminta seluruh kepala daerah segera mengoptimalkan APBD. Menindaklanjuti perintah itu, Ganjar langsung gerak cepat meneruskannya pada masing-masing Kepala Daerah di Jawa Tengah.

"Ini waktunya kita belanjakan APBD. Kesempatannya hanya ada pada bulan Juli, Agustus hingga September. Maka saya minta semua cepat," tegasnya.

Kalau itu dilakukan lanjut Ganjar, maka ekonomi di kuartal ketiga akan menanjak. Sehingga, akhir tahun ekonomi di Jawa Tengah akan positif.

"Tapi belanjanya saya minta ke UKM yang paling lokal, biar masyarakat kecil bisa jalan. Jadi yang kecil-kecil kita berikan stimulus, sementara perusahaan besar yang ekspor kita berikan insentif dan karpet merah, agar ekspor impor kita bagus dan devisa bisa masuk," terangnya.

Selain itu, Ganjar juga tengah menggodok peraturan terkait belanja proyek-proyek dari APBD. Ia mengusulkan agar sejumlah proyek dilakukan dengan cara padat karya.

"Saatnya sekarang, gotong royong digiatkan. Dengan padat karya, maka masyarakat juga bisa ikut merasakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper