Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

37.000 Siswa SMP di Semarang Dapat Kuota Internet Gratis

Biasanya kuota seharga Rp9.000 per-giga byte, dijual ke Dinas Pendidikan seharga 3.300 per-giga byte menggunakan dana BOS.
Penyerahan simbolik kuota gratis oleh perwakilan Telkomsel kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (11/8/2020)./Bisnis-Alif N.
Penyerahan simbolik kuota gratis oleh perwakilan Telkomsel kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (11/8/2020)./Bisnis-Alif N.

Bisnis.com, SEMARANG - Rencana kuota gratis bagi siswa dan guru di Kota Semarang hari ini mulai terwujud. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pastikan sebanyak 37.000 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri maupun swasta dapat akses tersebut.

"Problem terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini satu persatu kita selesaikan. Hari ini Dinas Pendidikan Kota Semarang sudah mampu memberikan kuota sebanyak 37.000 untuk siswa SMP di Kota Semarang baik negeri maupun swasta," kata Hendi saat launching kuota gratis di SMPN 5 Semarang, Selasa (11/8/2020).

Metode yang dipakai adalah bekerjasama dengan Perusahaan Telkomsel dalam memberi akses kuota untuk siswa dan ditanggung oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Telkomsel sudah MoU dengan Dinas Pendidikan, yang biasanya jual kuota seharga Rp9.000 per-giga byte, dijual ke Dinas Pendidikan seharga 3.300 per-giga byte menggunakan dana BOS," tambahnya.

Hendi menambahkan belum akan membuka pembelajaran tatap muka. Karena salah satu syarat pembukaan sekolah adalah persetujuan orang tua.

"Kita tahu bahwa harus ada hal hal yang harus kita selamatkan yaitu anak bangsa, terutama yang masih kecil. Salah satu syaratnya orang tua harus setuju, orang tua harus siap, selain itu soal zoona harus hijau atau kuning," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan sudah siapkan rencana untuk rencana pembukaan sekolah secara tatap muka.

"Kita kaji dulu dan pelan-pelan untuk membuka kelas tatap muka. Karena salah satu syarat nya adalah persetujuan orang tua. Skenario sudah kota siapkan, misalnya, jam pelajaran dilakukan 20 menit dan maksimal 3 jam dalam sehari, itu sudah sama istirahat," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler