Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster Restoran Semarang dan Soto Lamongan Bukti Ancaman Corona Ada

Pembeli di rumah makan tersebut pada 14 hari terakhir ini diharapkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas.
Ilustrasi restoran di era Covid-19./Antara-Moch Asim
Ilustrasi restoran di era Covid-19./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, SEMARANG - Sebuah rumah makan bermenu khas kepala ikan Manyung di Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 setelah belasan orang yang terdiri atas pegawai dan orang dekatnya dinyatakan positif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Jumat (11/9/2020), menuturkan klaster tersebut bermula dari salah satu pekerja rumah makan yang dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit.

"Dari penelusuran kemudian ketemu yang lain," katanya.

Ia menuturkan tes usap dilakukan terhadap 20 hingga 25 orang, termasuk karyawan serta keluarganya. Sedangkan para pembeli di rumah makan tersebut pada 14 hari terakhir ini diharapkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas.

“Sejumlah 30 kontak erat sudah kita swab. Hasilnya 20 konfirm positif. Saat ini 18 orang sudah ditangani pihak Dinkes di Rumah Isolasi Rumdin, dua orang lainnya dirawat di rumah sakit karena ada keluhan sesak nafas," ujarnya.

Penyebaran Covid-19 melalui warung juga dilaporkan terjadi di Yogyakarta. Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi, Rabu (26/8/2020), menjelaskan penjual soto terkonfirmasi positif dan mereka ini biasa berjualan di depan XT Square.

“Kami minta seluruh pembeli yang membeli [soto Lamongan] di depan XT Square dalam kurun Agustus ini, isolasi mandiri, kalau bergejala kami periksa di RS Jogja atau layanan rumah sakit lain yang memungkinkan," jelasnya.

Heroe sudah diminta pemilik usaha untuk tidak buka lalu warung yang bersangkutan didisinfektan.

"Karena ini berada di luar, di pinggir jalan jadi enggak tahu sejauh mana paparannya, kami sudah melakukan tracing keluaraga yang ada di Jogja dan lingkungan sekitar," terang Heroe.

Namun, pembeli yang tak tercatat bisa menjadi masalah. Heroe menyebut mulanya pedagang yang bersangkutan mengalami demam pada 9 Agustus 2020. Selanjutnya pedagang tersebut menjalani tes swab pada 19 Agustus 2020 dan hasilnya keluar Senin (24/8/2020).

Kasus positif di bidang usaha kuliner ini membuat Heroe mengingatkan kembali seluruh layanan yang melibatkan masyarakat di level apapun untuk selalu serius menjalankan protokol Covid-19.

Dalam perkembangan selanjutnya, klaster Soto Lamongan membuat ini delapan pembeli Soto Lamongan dinyatakan positif Covid-19 per Rabu (9/9/2020). Tiga pembeli dari Bantul, satu pembeli dari Magelang, dan empat pembeli dari Kota Jogja.

Sementara itu kabar baik muncul dari Klaster Soto Lamongan. Sebanyak 10 orang dari kasus tersebut dinyatakan sembuh. Kesepuluh orang tersebut dinyatakan sembuh tanpa Swab.

Heroe mengatakan sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi Lima bahwa pasien OTG yang telah melewati isolasi 10 hari tanpa gejala maka dinyatakan selesai isolasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara dan Harian Jogja

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper