Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8.000-an Ekor Anjing Dipotong di Soloraya Tiap Bulan

Satu pengepul rata-rata bisa mendapatkan 30-40 ekor anjing setiap harinya.
kampanye tolak konsumsi daging anjing dan kucing./Antara
kampanye tolak konsumsi daging anjing dan kucing./Antara

Bisnis.com, SRAGEN – Ribuan ekor anjing hidup yang berasal dari Kecamatan Gemolong, Sragen, menjadi pasokan kuliner di Soloraya setiap bulan. Sebab Kecamatan Gemolong merupakan pemasok terbesar daging anjing di kawasan Soloraya.

Kepala Disnakkan Sragen, M. Djazairi, mengatakan setiap hari ada lebih dari 300 anjing ditampung di beberapa kandang di Dukuh Mijahan, Ngembatpadas, Gemolong. Di sana ada sembilan warga yang bekerja sebagai pengepul anjing dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Satu pengepul rata-rata bisa mendapatkan 30-40 ekor anjing setiap harinya. Jika dihitung secara kasar, sembilan pengepul di Gemolong itu bisa mendapatkan 8.100 hingga 10.800 ekor anjing/bulan. Mereka biasa mendapatkan anjing dalam kondisi hidup itu dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Setelah ditampung di Mijahan, anjing-anjing hidup itu kemudian dikirim ke semua warung makan yang menjajajakan kuliner daging anjing di Soloraya. Pemilik warung biasanya mengaku dapat kiriman anjing itu dari Sragen. Padahal, anjing itu bukan dari Sragen. Anjing itu dibawa dari Jawa Barat dan Jawa Timur melalui pengepul asal Mijahan itu,” ujar M. Djazairi kepada JIBI, Sabtu (26/9/2020).

Menariknya, para pengepul itu biasa mencari anjing di Jawa Barat dan Jawa Timur dengan bermodal beras. Saat berangkat dari Sragen mereka mengangkut beras dan pulangnya membawa anjing hidup. Hal ini karena Sragen dikenal sebagai lumbung tanaman padi di Jawa Tengah bahkan nasional.

Beras hasil panen petani di Sragen itu kemudian dijual di Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil penjualan beras itu selanjutnya dibelikan anjing hidup untuk dibawa pulang ke Mijahan, Ngembatpadas, Gemolong.

“Jadi mereka itu berangkat bawa beras dan pulang bawa anjing. Begitu seterusnya,” terang Djazairi.

Kemudian anjing hidup dibawa ke Dukuh Mijahan, Desa Ngembatpadas, Gemolong, Sragen. Setiap hari ada lebih dari 300 anjing ditampung di beberapa kandang di dukuh tersebut.

Djazairi menyadari wilayah Gemolong, Sragen hanya menjadi transit dari anjing sebelum disembelih sebagai menu kuliner di Soloraya. Lantaran anjing masuk kategori hewan pembawa rabies (HBR), maka pemberian vaksin rabies perlu digalakkan. Dalam hal ini, Disnakkan menyiapkan 200 vaksin rabies dalam rangka memeringati World Rabies Day (WRD) 2020 yang jatuh pada Senin (28/9/2020).

Sebanyak 200 vaksin rabies itu dibagikan secara gratis kepada warga pemilik hewan peliharaan seperti kucing, anjing, kera, musang dan lain-lain. Vaksin rabies bantuan dari Pemprov Jateng itu dibagikan pada Jumat (18/9/2020) dan Jumat (25/9/2020). Layanan pemberian vaksin rabies secara gratis itu dibuka di Kantor Disnakkan Sragen.

“Sragen memang sudah lama tidak ada temuan kasus rabies. Tapi, semua perlu diantisipasi. Sebab, kalau tidak segera tertolong, orang yang kena gigitan hewan yang terjangkit rabies itu risikonya kematian,” tegas Djazairi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Moh Khodiq Duhri
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper