Bisnis.com, SEMARANG – Alfian memulai usahanya sejak 2015 lalu. Dari sebuah gerai kecil di pinggir jalan, ia menjajakan kebab ke konsumen yang berlalu lalang.
Namun, pada 2018 lalu ia mulai mengembangkan produknya ini. “Awalnya kita ada temen di Jakarta yang mau nyobain kebab, akhirnya kita coba buat kebab frozen,” jelas Alfian.
Dari permintaan ini, ia mulai membuat percobaan. Percobaan pertamanya gagal karena kebab yang dikirim sudah basi karena proses pengiriman yang terlalu lama. “Akhirnya kita buat tanpa sayur dan dagingnya kita buat setengah matang supaya lebih awet,” tambahnya.
Di masa pandemi ini, kebab frozen buatannya ini lebih laris daripada biasanya. Salah satu alasannya adalah karena konsumen menginginkan alternatif makanan yang lebih awet, sehingga mengurangi intensitas keluar rumah.
Ia mengakui tidak ada strategi khusus yang ia lakukan untuk mempromosikan dagangannya ini. Satu-satunya hal yang benar-benar ia perhatikan adalah kualitas dan citarasa kebabnya ini, agar tetap baik dan konsisten. Hal ini dilakukan supaya pelanggannya tidak kecewa dan tetap melakukan repeat order.
Selain karena pandemi, omzet penjualan Alfian semakin meroket setelah sempat dipromosikan di akun sosial media Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa tengah. Lewat tagar #LapakGanjar, usaha yang dijalankan Alfian dapat semakin dikenal publik. “Efeknya lumayan, dari segi penjualan bisa bertambah sekitar 30% dari biasanya,” jelasnya. Ia juga mengakui bahwa tak hanya omzet penjualannya yang naik, tapi jumlah pelanggan tetapnya pun ikut bertambah.
Baca Juga
Potensi bisnis makanan beku ini menjadi salah satu peluang menarik di masa pandemi. Pelaku UMKM seperti Alfian dapat memanfaatkan marketplace daring untuk mulai berualan dan menjaring konsumen.