Bisnis.com, KLATEN – Pemkab Klaten membuka kembali tiga dari enam objek wisata yang mereka kelola. Sebelumnya, sejak pandemi Covid-19 berlangsung, keenam objek wisata tersebut ditutup untuk mencegah penularan virus corona.
Kasi pengelolaan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Ahmad Susanto, mengatakan enam objek wisata tersebut selama ini jadi andalan PAD. Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru, akhirnya tiga dari enam objek wisata itu dibuka.
Ketiga objek wisata yang sudah boleh dibuka yakni Candi Sojiwan di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan dan Candi Plaosan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Satu objek wisata lainnya yakni objek wisata religi Makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat. Pembukaan kembali objek wisata itu setelah persyaratan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dipenuhi dan dilaksanakan.
Sementara, tiga objek wisata lainnya yang masih tutup yakni Bukit Sidoguro di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat; pemandian Jolotundo di Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom; serta Objek Mata Air Cokro (OMAC) di Kecamatan Tulung. Jolotundo dan OMAC masih ditutup lantaran hingga kini pemprov belum mengizinkan objek wisata air buka.
Sedangkan Bukit Sidoguro belum dibuka untuk kunjungan wisata lantaran ada proyek penataan kawasan bukit itu. Yakni renovasi panggung hiburan memanfaatkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Dalam waktu dekat, Disparbudpora berencana menggelar simulasi pembukaan kembali Bukit Sidoguro menyesuaikan protokol kesehatan pencegaha Covid-19.
Terkait objek wisata yang sudah buka, Ahmad mengakui belum bisa menyumbangkan setoran PAD secara optimal. Sempat buka sekitar dua pekan, Candi Plaosan tutup lagi selama dua pekan menyusul ada warga yang tinggal di dekat objek wisata yang terkonfirmasi positif Covid-19. Candi Plaosan dibuka kembali untuk kunjungan wisata mulai Sabtu (10/10/2020).
“Setiap Senin memang di Candi Plaosan libur,” kata Ahmad saat ditemui JIBI di Setda Klaten, Senin (12/10/2020).
Selama buka, Ahmad mengatakan jumlah kunjungan belum seramai seperti sebelum pandemi Covid-19. “Target kami per hari 200 orang memang tidak tercapai. Karena memang ada pembatasan-pembatasan yang diberlakukan. Selain jumlah pengunjung, jam buka dibatasi dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Sementara pengunjung itu cenderungnya datang saat sore untuk mengejar sunset,” ungkap dia.
Menurut Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salah satu daerah yang berhasil mempromosikan protokol kesehatan di destinasi wisata. Semua yang terlibat dalam destinasi wisata, baik pengunjung maupun pengelola dipastikan memenuhi 3M, mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.
"Siapkan alat pembayaran digital tanpa kontak fisik," imbau Pemprov Jateng dalam video panduan adaptasi kebiasaan baru tempat wisata.
Pengunjung juga diminta selalu jaga jarak. Sedangkan pengelola destinasi diminta melakukan disinfeksi secara berkala. Alur pengunjung juga satu arah.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun