Bisnis.com, SOLO - Informasi tentang hajatan pernikahan yang digelar warga di Desa Wonorejo, Kalijambe, Sragen, (24/10/2020) lalu berakhir pilu. Sebanyak 120 tamu undangan menjalani swab setelah pengantin wanita, LD, 28, meninggal dunia pada Kamis (5/11/2020) lalu.
Sebelum meninggal dunia, LD sempat menjalani perawatan selama sepekan di RSUD dr. Moewardi Solo. Ia dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh sesak napas ketika dalam perjalanan menuju hajatan ngunduh mantu di Wonogiri pada 26 Oktober lalu.
Berdasar keterangan dokter RSUD dr. Moewardi Solo, LD yang baru pulang dari Jakarta sebelum menikah tidak terindikasi terpapar corona. Akan tetapi, sehari setelah kematian LD, ibunya, S, 57, menyusul meninggal dunia. S meninggal dunia di RSUD Solo di Ngipang dengan status positif corona.
Kisah tragis itu belum berhenti. Pada Senin (9/11/2020) pukul 16.00 WIB, ayah LD yakni SD, 60, yang bekerja sebagai Kaur Umum Pemdes Wonorejo juga meninggal dunia dengan status suspect corona.
“Bapaknya dimakamkan tadi malam pukul 22.00 WIB. Bapak dan Ibunya punya riwayat penyakit gula. Keduanya sudah sering keluar masuk rumah sakit. Sementara si anak yang jadi pengantin perempuan punya riwayat penyakit asma," jelas Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo, kepada JIBI, Selasa (10/11/2020).
Dalam surat kematian LD dari RSUD dr. Moewardi tidak ada keterangan yang menyebutkan dia positif corona. Namun, dalam surat kematian kematian S dari RSUD Solo, ada keterangan yang menyebutkan ia positif corona. Sementara SD meninggal dunia dengan keterangan suspect corona.
Baca Juga
Buntut dari sekeluarga meninggal dunia itu, sebanyak 120 warga diwajibkan menjalani test swab. Termasuk di antaranya pengantin pria. Sebagian besar dari mereka merupakan tamu undangan dalam hajatan itu yang meliputi para tetangga dan sanak saudara yang hadir dalam hajatan itu.