Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah sudah selama dua hari ini ditutup. Hal itu menyusul adanya temuan kasus pelajar yang terpapar Covid-19.
Dia juga meminta kepada seluruh sekolah termasuk boarding school yang tidak di bawah pengelolaan Pemprov Jateng untuk melakukan tes kepada seluruh pelajar.
"Saya belum tahu daftar terakhir. Kemarin saya dilapori di SMK Jateng ada yang terpapar terus kemudian saya cek penularan dari mana. Ternyata ada dari gurunya. Sudah kita tutup dan saya suruh untuk tes semuanya. Kita minta untuk uji coba kita tutup semuanya, sudah dua hari ini," kata Ganjar, Jumat (4/12/2020).
Munculnya sejumlah kasus pelajar yang terpapar Covid-19 itu, menurut Ganjar, menjadi peringatan agar semua tetap berhati-hati dan waspada. Termasuk rencana penerapan PTM pada Januari 2021 mendatang. Sebab, sekolah yang menerapkan boarding school dengan pengawasan ketat saja masih ada potensi untuk penularan.
"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan saja, mereka berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular, (penularan) itu ternyata dari orang yang keluar-masuk. Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," katanya.
"Kemungkinan besar belum kalau melihat pertumbuhan seluruh dunia masih begini, apalagi yang ada di Jawa saja kayak gini. Lebih baik kita menyiapkan dan hati-hati soal ini," lanjut Ganjar saat disinggung mengenai rencana PTM di bulan Januari 2021.
Baca Juga
"Termasuk yang di luar pengelolaan langsung kita seperti di SMA Taruna Nusantara dan Pradipta Dirgantara saya minta untuk cek semuanya," ungkap Ganjar.
Secara umum, kata Ganjar, simulasi PTM memang diberlakukan di sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Misalnya di sejumlah SMAN di Jawa Tengah yang menggelar simulasi PTM sudah berhenti karena akan ada tes. Simulasi tinggal menyisakan beberapa sekolah yang masuk kategori boarding school. Namun begitu ada informasi pelajar yang terpapar Covid-19 maka Ganjar meminta semua ditutup.
"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain. Memang anak-anak ini OTG semua tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya," katanya. (k28)