Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Visi Misi Petahana Semarang yang Lawan Kotak Kosong

Pasangan calon tersebut menuangkan lima misi untuk merealisasi mimpi mereka, yakni meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM yang unggul dan produktif.
Hendrar Prihadi-Hevearita G. Rahayu saat mendaftar sebagai bakal pasangan calon Pilwakot 2020./KPU Kota Semarang
Hendrar Prihadi-Hevearita G. Rahayu saat mendaftar sebagai bakal pasangan calon Pilwakot 2020./KPU Kota Semarang

Bisnis.com, JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kota Semarang tahun ini hanya diikuti oleh satu pasangan petahana, yakni Hendrar Prihadi-Hevearita G. Rahayu (Hendi-Ita).

Pasangan ini kembali mencalonkan diri dengan diusung oleh sembilan partai politik penghuni DPRD Kota Semarang serta lima partai politik nonparlemen.

Adapun, Hendi-Ita pun dalam pencalonannya yang kedua ini membawa visi untuk terwujudnya Kota Semarang agar makin hebat berdasarkan Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbhineka tunggal ika.

Pasangan calon tersebut pun menuangkan lima misi untuk merealisasi mimpi mereka, yakni meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM yang unggul dan produktif.

Kedua, mereka akan berfokus untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing, menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah, mewujudkan infrasktruktur berkualitas yang berwawasan lingkungan.

Adapun yang terakhir mereka akan menjalankan reformasi birokrasi pemerintahan secara dinamis dan menyusun produk hukum sesuai nilai-nilai Pancasila.

Dalam penajaman visi-misi, dikutip dari data KPU, Rabu (18/11/2020) dibahas berbagai isu mulai dari pendidikan, kesehatan, penanganan Covid-19, kesejahteraan, keberagaman etnis, peluang kerja bagi usia produktif, pemenuhan pelayanan disabilitas, peluang investasi dan lain-lain.

Sementara itu, pasangan Hendi-Ita pun diketahui merencanakan 119 program yang delapan di antaranya menjadi program unggulan.

Program-program tersebut antara lain:

  1. Semarang Smart Card
  2. Penguatan fasilitas publik dalam kampung tematik untuk tujuan wisata
  3. Anjungan layanan public
  4. Penguatan religion center di semua kecamatan
  5. Peningkatan daya tarik wisata
  6. Penguatan uji publik produk hukum
  7. Layanan publik gratis mulai lahir hingga meninggal bagi seluruh masyarakat
  8. Pembuatan maker space untuk pelatihan dan aktivitas pelaku usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper