Bisnis.com, KLATEN – Bupati petahana Klaten, Sri Mulyani, akan kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Klaten. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten pada Kamis (21/1/2021) resmi menetapkan Sri Mulyani dan Yoga Hardaya sebagai pemenang Pilkada Serentak Klaten 2020.
Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2020, Sri Mulyani tercatat memiliki aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp5,418 miliar.
Selain itu, aset berupa tanah yang dia miliki tersebar di berbagai wilayah dan sebagian besar tersebar di daerah Bogor. Dia juga tercatat memiliki aset dalam bentuk kendaraan senilai Rp270.000.000 yang terdiri dari satu buah mobil sedan BMW, satu buah Kijang Minibus, dan satu buah mobil truk bermerk Mitsubishi.
Kemenangan Sri Mulyani dan pasangannya yakni Yoga Hardaya semakin meneguhkan pengaruh PDIP dalam peta perpolitikan Kabupaten Klaten. Tercatat, sejak tahun 2000, Bupati terpilih di Kabupaten Klaten selalu berasal dari kader banteng moncong putih.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Bisnis, pasangan nomor urut satu, Sri Mulyani – Yoga Hardaya, berhasil memperoleh 378.418 suara atau 50,18 persen suara. Pasangan nomor urut dua, One Krisnata – Muhammad Fajri, meraih posisi kedua dengan perolehan 245.579 suara. Sementara itu, Arif Budiyono – Harjanta, pasangan nomor urut tiga, berada di posisi terakhir dengan 129.081 suara.
Ketua KPU Kabupaten Klaten, Kartika Handayani, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa dari 778.852 suara yang terkumpul, terdapat 754.078 suara yang sah. Sementara itu, sebanyak 24.774 suara tidak dihitung karena dianggap tidak sah.
Baca Juga
Setelah ditentukan sebagai pemenang, Sri Mulyani mengimbau kepada masyarakat untuk kembali bersatu untuk membangun Klaten.
“Mari kita kebali bersatu dan bekerjasama untuk kemajuan Klaten,” ujarnya Jumat (22/1/2020)
Pasangan Sri Mulyani – Yoga Hardaya diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya.
Sri Mulyani memulai karir politiknya sebagai Wakil Bupati Kabupaten Klaten pada tahun 2016 lalu. Pada tahun berikutnya, dia diangkat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Klaten menggantikan Bupati terpilih Kabupaten Klaten, Sri Hartini, karena tersandung kasus korupsi. 27 November 2017, ia resmi diangkat sebagai Bupati Klaten periode 2017-2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS) Kabupaten Klaten, pada tahun 2019, jumlah penduduk di wilayah ini mencapai 1.174.986 jiwa.