Bisnis.com, KLATEN – Berdasarkan pendataan BPBD Klaten, ternyata ada 13 sumur yang ambles di Dukuh/Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom. Sumur-sumur itu ambles secara bertahap atau tak bersamaan mulai 7 Februari 2021.
Dugaan awal sumur tersebut ambles lantaran faktor curah hujan tinggi membuat volume air meningkat dan tanah di dinding sumur tergerus. Tak ada korban jiwa akibat amblesnya belasan sumur tersebut. Namun, peristiwa itu berdampak pada sumur tidak bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, menduga amblesnya belasan sumur itu terjadi lantaran faktor struktur tanah atau batuan di dalam tanah. Kondisi itu didukung curah hujan yang belakangan tinggi membuat struktur di dalam tanah semakin labil dan mudah ambles.
Terkait upaya antisipasi, Haris mengimbau warga tetap waspada terkait kemungkinan tanah kembali ambles. Selain itu, dia berharap tanah di sekitar sumur ambles bisa dilokalisir dengan diberi garis pembatas agar tidak membahayakan warga.
Dia pun segera melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ihwal fenomena belasan sumur di Dukuh/Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom yang ambles. Surat itu ditembuskan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.
“Surat sedang kami susun dan segera kami layangkan,” kata Haris saat dihubungi JIBI, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga
Surat itu dilayangkan untuk meminta bantuan PVMBG melakukan kajian ilmiah kondisi tanah dan hidrologi di wilayah Jungkare terutama di daerah yang terjadi peristiwa sumur ambles. Dikhawatirkan, peristiwa tanah ambles atau land subsidence di wilayah Jungkare meluas.
“Kami khawatirnya itu melebar. Makanya, kami minta bantuan PVMBG untuk meneliti kondisi tanah di sekitar wilayah itu seperti apa,” jelas Haris.
Kepala Desa Jungkare, Wakhid Muhsin, mengatakan sumur-sumur yang ambles untuk sementara waktu ditutup atau diuruk agar tidak membahayakan warga.
“Nanti kami akan memberitahukan ke semua ketua RT agar disosialisasikan ke warga untuk waspada dengan kejadian serupa,” ungkap dia.
Wakhid menjelaskan sumur yang ambles tersebar di dua wilayah RT yakni RT 010-011/RW 005, Dukuh Jungkare. Fenomena itu baru kali pertama terjadi di wilayah Jungkare.
Berdasarkan pantauan JIBI, lokasi sumur ambles itu bervariasi. Ada yang berada di dalam rumah, ada pula yang berada di pekarangan rumah warga. Seluruh sumur yang ambles merupakan sumur gali dan menjadi sumber air bersih bagi warga. Sementara, jungkare berada pada daerah dataran rendah dengan kontur tanah relatif datar.