Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kota Tegal meresmikan pusat daur ulang sampah yang berlokasi di Kelurahan Mintaragen setelah resmi bergabung sebagai penyelenggara Program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” bersama dengan Trinseo (NYSE: TSE), Kemasan Group, dan organisasi pendukung lainnya, yaitu Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (Inaplas); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), dan Responsible Care® Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Rabu (24/2/2021), Kota Tegal kembali menyampaikan upayanya dalam mengatasi permasalahan sampah, mulai terlaksananya program percontohan pengelolaan sampah secara end-to-end. Pusat pengelolaan sampah di Kelurahan Mintaragen ini juga menjadi Pusat Pengelolaan Sampah Kota yang pertama di Indonesia setelah terpasangnya mesin pemadat polistirena busa pada Maret 2020u, yang disusul dengan hadirnya mesin predator sampah.
“Kami berkomitmen dalam mengelola sampah melalui sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah ini untuk mencapai dan menggerakkan ekonomi sirkular,” ujar Johardi, Sektretariat Daerah Kota Tegal dalam keterangan tertulis, Kamis (25/2/2021).
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang berhalangan hadir menyampaikan bahwa komitmen Pemkot Tegal terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang merupakan permasalahan kompleks bagi hampir seluruh daerah. Kota Tegal mewujudkannya dengan menjalankan Pasal 12 Undang- undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Mulai dari pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah kantong keresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya. Bahkan, jalan di Kompleks Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik.
Menurut Wali Kota, pengelolaan sampah dengan konsep lama yaitu dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), harus ditinggalkan, karena cara tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah sampah.
“Syukur alhamdulillah di awal 2021 ini KotaTtegal telah membuat perubahan tatanan pengelolaan sampah, yang pada mulanya hanya dijadikan kompos, bahan daur ulang, maupun berakhir di TPA, kini telah menggunakan mesin predator yang mampu mengolah hampir semua jenis sampah yang menghasilkan briket sampah,” ungkap Wali Kota.
Baca Juga
Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada PT Kemasan Ciptatama Sempurna yang telah memberi bantuan CSR berupa mesin predator dan secara resmi dilaunching pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini. “Kota Tegal merupakan yang pertama di indonesia yang merubah sampah menjadi briket melalui mesin predator,” sebut Wali Kota bangga.
Presiden Direktur PT Trinseo Materials Indonesia dan Direktur Sustainability Responsible Care® Indonesia, Hanggara Sukandar, berperan selaku Direktur Konsultan Keberlanjutan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal juga menyampaikan bahwa kolaborasi program daur ulang ini memiliki tujuan akhir untuk mencapai ekonomi sirkular.
“Saya juga merasa sangat bersyukur menjadi Direktur Konsultan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal. Kolaborasi ini merupakan contoh sempurna yang menggambarkan bahwa dengan adanya upaya bersama seperti ini, kami membantu menutup loop lingkaran ekonomi sirkular di Indonesia dan sekitarnya,” kata Hanggara Sukandar pada acara peresmian di Tegal.
Wahyudi Sulistya, Direktur Kemasan Group yang juga hadir memberi kata sambutan menekankan pentingnya daur ulang sampah plastik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Kemasan Group telah menyumbangkan kepada pusat pengelolaan sampah Kota Tegal satu unit mesin pemadat PS dan satu unit mesin predator sampah, yang mana mesin predator sampah tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah setiap hari. Saya berharap ini dapat membantu tercpainya ekonomi sirkular,” jelas Wahyudi.
“Kami mengucapkan selamat kepada Kota Tegal atas diresmikannya pusat daur ulang sampah yang berlokasi di Kelurahan Mintaragen. Semoga program percontohan ini dapat terus berjalan dan dapat menjadi contoh bagi kota lain di Indonesia,” ungkap Hanggara Sukandar.
Acara ini juga didukung dan dihadiri oleh Prispolly Lengkong, Ketua Nasional Ikatan Pemulung Indonesia. “Saya ucapkan selamat kepada Kota Tegal, Kemasan Group dan PT Trinseo Materials Indonesia atas peluncuran program pengelolaan sampah ini. Semoga ke depannya semakin banyak kota-kota lain yang mengikuti langkah strategis ini,” ujarnya.
Program ini akan mengolah sekitar 260 ton sampah per bulan, atau 10 ton per hari di TPS Mintaragen. Sampah yang dapat diolah adalah seluruh jenis sampah, selain material besi dan kaca. Program tata kelola sampah ini juga didukung oleh beberapa organisasi, yakni Responsible Care® Indonesia (RCI), Asosiasi Daur Ulang Sampah Indonesia (ADUPI), Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), dan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (Inaplas).