Bisnis.com, SEMARANG – Pengusaha karaoke di Bandungan, Semarang, juga mengharapkan vaksin bagi pekerja karaoke.
Hal tersebut disampaikan Pristoyo, Ketua Asosiasi Karaoke Bandungan (AKRAB), kepada Bisnis setelah munculnya wacana vaksinasi pekerja wisata secara nasional.
“Kita sebenarnya sangat menanti kapan segera dilaksanakan.untuk vaksinasi gilirannya di kita kapan,” ungkapnya, Minggu (28/2/2021). Setidaknya, di Bandungan sendiri, AKRAB mencatat ada sekitar 400 karyawan yang bekerja di sektor hiburan karaoke.
“Belum sama misalnya LC (Ladies Companion). Kalau LC yang terdaftar di kita sekitar 870-an. Jadi sekitar seribuan lebih totalnya,” jelas Pris, sapaan akrab pria tersebut.
Selama ini, rencana vaksinasi bagi pekerja wisata di Bandungan sama sekali belum pernah disampaikan oleh dinas terkait. Menurut Pris, Dinas Kesehatan hanya melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan protokol kesehatan di tempat karaoke.
Padahal, pekerja karaoke merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentang tertular Covid-19. Terlebih dengan insensitasnya bertemu dengan tamu dari luar kota.
Tak heran apabila Pris berharap vaksin bagi pekerja karaoke di Bandungan bisa diberikan sebelum memasuki bulan Ramadhan. “Harapannya sebelum Ramadhan sudah selesai. Habis lebaran barangkali banyak tamu mudik dari luar kota. Kami harus sudah antisipasi,” jelasnya.
Sebelumnya, program vaksinasi nasional diharapkan mampu mendukung percepatan pemulihan sektor pariwisata. Hal tersebut dilakukan dengan pemberian vaksin bagi pekerja wisata. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mencatat ada 12 juta orang pekerja wisata di Indonesia yang rentan penularan Covid-19.
Dengan pemberian vaksin bagi pekerja wisata, diharapkan, pada tahun depan sektor pariwisata sudah mulai mengalami pemulihan. Setidaknya melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik.
Menurut Bambang ‘Benk’ Mintosih, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jawa Tengah. Pemberian vaksin tersebut dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan dalam melakukan kunjungan ke Jawa Tengah. Pasalnya, sementara ini, pengusaha hanya mengandalkan sertifikat CHSE untuk menarik minat dan kepercayaan wisatawan.
Setidaknya, pada tahun lalu, ada 5.000 sertifikat CHSE yang diberikan pemerintah bagi pelaku industri pariwisata di tanah air. Pada tahun ini, target sertifikasi CHSE akan ditingkatkan jadi 7.000 sertifikat.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun