Bisnis.com, SUKOHARJO - Sebanyak 4.406 atau sekitar 93 persen wilayah rukun tetangga atau RT di Kabupaten Sukoharjo masuk zona hijau atau sudah tidak ada kasus Covid-19.
Total jumlah RT yang tersebar di seluruh atau 167 desa/kelurahan Sukoharjo mencapai 4.712. Artinya hanya 306 RT yang masih ada kasus Covid-19. Sebanyak 306 RT itu pun masuk kategori risiko rendah atau zona kuning.
Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Gedung Setda Sukoharjo, Rabu (3/3/2021), mengungkapkan wilayah RT di Sukoharjo tidak ada yang berstatus risiko sedang atau zona oranye dan risiko tinggi Covid-19 atau zona merah.
"Sebagian besar wilayah RT tidak ada kasus Covid-19 atau zona hijau. Kondisi ini dipengaruhi tren penurunan kasus harian Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat [PPKM] jilid I hingga berbasis mikro," katanya, Rabu.
Budi menyebut PPKM mikro dipusatkan di tingkat RT guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Apabila ada masyarakat yang terkonfirmasi positif, satgas tingkat RT langsung menindaklanjuti dengan melakukan pelacakan kontak erat dan isolasi.
Dengan begitu, transmisi virus ke orang lain bisa dicegah sedini mungkin. Terdapat tiga kriteria dalam penerapan PPKM berbasis mikro termasu di Sukoharjo yakni zona hijau, kuning, oranye, hingga merah risiko Covid-19.
Baca Juga
Kriteria zona hijau apabila tidak ditemukan kasus Covid-19. Kriteria zona kuning apabila ditemukan satu-lima rumah dengan kasus positif Covid-19. Sedangkan zona oranye ditemukan enam-10 rumah dengan kasus positif.
“Jika ada lebih dari 10 rumah atau keluarga dengan kasus positif masuk zona merah. Satgas harus mengambil langkah cepat dengan membatasi kegiatan masyarakat termasuk di tempat ibadah," ujarnya.
Selama hampir dua bulan pembatasan kegiatan masyarakat berdampak pada penurunan jumlah kasus harian Covid-19. Jumlah pasien positif yang meninggal dunia atau mortality rate juga turun drastis.
Pada pekan keempat Februari, jumlah pasien positif yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang. Pada pekan sebelumnya, jumlah pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 18 orang. "Meski tren kasus Covid-19 menurun, saya minta agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat," paparnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan tren penurunan kasus Covid-19 juga dipengaruhi program vaksinasi yang digulirkan pemerintah.
Saat ini, sebagian petugas pelayan publik telah menerima vaksin dosis pertama. Mereka harus disuntik vaksin dosis dua pada pekan kedua dan ketiga Maret.
Merujuk data Pemprov Jateng, per Rabu (3/3/2021), kumulatif Covid-19 di Sukoharjo sebanyak 4.324 orang, sebanyak 3.806 orang sembuh, 351 orang meninggal. Saat ini terdapat 167 orang dirawat, dirujuk dan isolasi mandiri.