Bisnis.com, SEMARANG – Industri perhotelan Jawa Tengah menyambut baik pemberian izin Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pasalnya, selain menjadi pengungkit kinerja pariwisata, kegiatan MICE juga berdampak langsung pada okupansi kamar hotel.
“Setidaknya ada progress untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata. Karena secara langsung atau tak langsung, agenda pariwisata mempengaruhi tingkat huni dan productivity sebuah hotel,” jelas Public Relations Grand Candi Hotel Semarang Azkar Rizal Muhammad, Rabu (10/3/2021).
Kepada Bisnis, Azkar mengungkapkan bahwa semakin banyak agenda pariwisata yang berlangsung di Jawa Tengah, maka semakin besar pula dampak positifnya terhadap kinerja sektor perhotelan di Jawa Tengah.
“Tak hanya MICE saja yang berpengaruh ke okupansi kami. Namun, acara-acara musik, kebudayaan, secara tak langsung juga ikut andil dalam meramaikan tingkat huni hotel,” jelasnya.
Pelonggaran yang diberikan Kemenparekraf tersebut tidak berarti pelonggaran terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir. “Prioritas kami saat ini masih mengenai kesehatan. Kami tetap akan menerapan protokol kesehatan yang sebagaimana mestinya. Tak akan sebebas seperti sebelum pandemi,” tegas Azkar.
Sebelumnya, Senin (8/3/2021), Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Parekraf, memberikan sinyal hijau pelonggaraan pelaksanaan MICE di tanah air. “Setiap event harus ada optionalities-nya. Harus ada opsi fleksibilitas. Jika data-data berdasarkan PPKM itu mengizinkan sinergi dengan pihak aparat, kita bisa menyelenggarakannya [kegiatan MICE] dengan panduan CHSE (Cleanliness, Health, Sustainability, dan Environment). Jika keadaannya [penularan Covid-19] meningkat, tentunya harus ada optionalities untuk penyelenggaraan secara hybrid atau total online,” jelasnya.
Kemenparekraf berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia akan memberikan kelonggaran bagi sektor industri MICE. Meskipun demikian, pelonggaran tersebut akan mengikuti zonasi resiko penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah.
“Selama mengikuti panduan CHSE dan bersinergi dengan kepolisian tentunya ini adalah hal yang akan kita terapkan. Tentunya akan ada penyempurnaan-penyempurnaan sesuai dengan situasi terkini,” jelasnya.
Sandiaga menilai bahwa protokol kesehatan serta panduan CHSE diklaim telah teruji dan diapresiasi oleh publik, seperti dalam Bali Democracy Forum 2020. “Ini menunjukkan bahwa kita sangat mampu untuk menyelenggarakan event dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Untuk itu, sekarang saatnya kita melangkah bersama untuk bangkit kembali,” ujarnya.