Bisnis.com, KLATEN — Lebih dari 1.010 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19 selama masa pandemi virus corona yang sudah berlangsung kurang lebih setahun di Kabupaten Klaten.
Jumlah jenazah itu yang dimakamkan tim beranggotakan para sukarelawan dari lintas organisasi. Mereka menjalankan tugas secara sukarela tanpa mengharapkan atau menerima bayaran sepersen pun.
Tim kubur cepat itu memakamkan jenazah pertama sesuai protokol Covid-19 pada 19 April 2020. Hingga kini, sekitar 360 sukarelawan terlibat dalam tugas tim tersebut. Proses pemakaman oleh tim itu menggunakan standar yang sudah tersusun rapi.
Tim kubur cepat melakukan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 sesuai permintaan dari rumah sakit, Dinas Kesehatan, serta warga Klaten. Seluruh proses pemakaman dilakukan dengan prosedur pemakaman Covid-19.
Setiap proses pemakaman ada tiga tim yang bertugas. Tim perintis bertugas memastikan kesiapan lokasi pemakaman, tim eksekutor melakukan proses penguburan, serta tim support yang mendukung tugas tim eksekutor.
Tim yang melakukan proses penguburan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap termasuk hazmat serta masker full face. Sesuai SOP yang sudah dibuat, tim eksekutor membawa peti jenazah, memasukkan peti ke liang lahat, menutup dengan tanah, mendoakan, dan dekontaminasi.
Baca Juga
Setelah seluruh lokasi dipastikan sudah dilakukan dekontaminasi, tim meninggalkan lokasi dan proses pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 dilanjutkan petugas pemakaman setempat di wilayah Klaten.
Koordinator tim kubur cepat, Sasongko Agung, mengatakan hingga kini tim tersebut terus bekerja. “Sampai Jumat [9/4/2021] sudah ada 1.001 jenazah yang dikuburkan. Kalau total sampai hari ini [Senin (12/4/2021)] sudah ada sekitar 1.010 jenazah,” kata Agung, Senin.
Hingga kini hampir seluruh proses pemakaman berjalan lancar. Namun, ia mengakui tim sempat mendapatkan penolakan dari warga. “Memang ada permasalahan karena miskomunikasi. Semua sudah bisa diselesaikan. Sampai saat ini ada dua kejadian tersebut,” kata Agung.
Agung menegaskan seluruh anggota tim kubur cepat Klaten tak mengharapkan atau meminta bayaran selama memakamkan jenazah menggunakan protokol Covid-19. Hingga kini mereka tak pernah menerima bayaran sepersen pun baik dari warga, pemerintah, maupun rumah sakit.
Agung menuturkan tim hanya membutuhkan dukungan terkait keamanan mereka menjalankan tugas. Selain itu, ia berharap ada edukasi kepada warga umum ihwal tugas tim tersebut. “Kami berharap di wilayah itu ada peningkatan edukasi ke masyarakat terkait protokol. Selama ini sebenarnya sudah dilakukan,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan hingga kini tidak ada anggota tim yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Berkali-kali dilakukan tes alhamdulillah selama ini seluruh sukarelawan negatif Covid-19,” jelasnya.
Sip Anwar membenarkan selama ini seluruh anggota tim kubur cepat Klaten tak berharap atau pun menerima bayaran dari pihak mana pun terkait penguburan jenazah dengan protokol Covid-19. Ia berharap berbagai pihak mendukung kinerja tim kubur cepat serta tidak ada lagi kejadian intimidasi kepada tim tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke para camat untuk juga disampaikan ke masyarakat pada umumnya bahwa sukarelawan itu benar-benar tidak menerima dan tidak mau diberikan nominal. Sukarelawan ini hanya membantu tugas Satgas Covid-19 untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan,” katanya.