Bisnis.com, BATANG – PT. Nestle Indonesia bakal membuka pabrik baru di Bandaraya, Batang.
Presiden Direktur PT. Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar menyebut, bahwa nilai investasi proyek tersebut mencapai US$220 juta.
“Keputusan ini sejalan dengan strategi kami untuk meningkatkan produksi dalam negeri untuk produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi guna memenuhi kebutuhan konsumen,” ujarnya dalam acara peletakan batu pertama pabrik bandaraya dan peresmian perluasan pabrik PT. Nestle Indonesia di Batang, Kamis (20/5/2021).
“Saya percaya pabrik baru akan memberikan kesempatan bagi penyerapan tenaga kerja, sehingga mendukung upaya penurunan angka pengangguran,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutannya.
Nantinya, pabrik baru Nestle tersebut bakal mengolah susu segar dan krim, kopi, cokelat dan kembang gula. Pabrik baru tersebut juga bakal memiliki kapasitas produksi 775 ton per tahun.
Ganjar berharap, apabila telah beroperasi secara penuh, Nestle dapat bekerjasama dengan peternak Jawa Tengah untuk menyediakan bahan baku susu segar.
Baca Juga
“Saya menyambut baik dan mengapresiasi komitmen Nestle untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Dia menyampaikan, bahwa pemerintah akan berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang inklusif dan terbuka untuk semua pihak.
Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberikan berbagai kemudahan baik kepada calon investor yang ingin membuka usahanya di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan, bahwa komitmen investasi PT. Nestle Indonesia perlu diapresiasi. Pasalnya, selain membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar pabrik, peternak juga dapat menjadi supplier bagi perusahaan.
Bahlil memperkirakan bahwa Rp4,5 miliar bisa diterima masyarakat pemasok susu segar apabila pabrik baru tersebut mulai beroperasi secara penuh.
“Dikalikan 30, maka Rp150 miliar ada dana berputar di Jateng khususnya di Kabupaten Batang,” tambahnya.
Banyaknya investor yang masuk di Jawa Tengah, menurut Bahlil, merupakan bentuk kesigapan pemerintah daerah, serta dinas terkait dalam melihat potensi investasi.
Menurutnya, Jawa Tengah memiliki sejumlah keunggulan.
“Disamping izinnya gampang, tanahnya masih murah, UMR-nya juga masih sangat murah. Sangat kompetitif. Etos kerjanya juga baik,” ungkapnya.