Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Positif Ekonomi Terpancar di Surakarta

Akhir-akhir ini transaksi di pasar mulai ramai.
Pengunjung melihat-lihat paket perumahan yang ditawarkan pengembang pada Pameran REI Properti Expo di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021). Pameran yang diselenggarakan Real Estate Indonesia (REI) Soloraya tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali industri properti yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19./Antara-Mohammad Ayudha.
Pengunjung melihat-lihat paket perumahan yang ditawarkan pengembang pada Pameran REI Properti Expo di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021). Pameran yang diselenggarakan Real Estate Indonesia (REI) Soloraya tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali industri properti yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19./Antara-Mohammad Ayudha.

Bisnis.com, SOLO - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta menyatakan daya beli masyarakat membaik seiring dengan tanda-tanda pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Akhir-akhir ini transaksi di pasar mulai ramai, ini juga dampak dari pemberian THR (tunjangan hari raya) beberapa waktu lalu," kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto di Solo, Sabtu (22/5/2021).

Ia berharap kondisi tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pihaknya berharap tidak ada lonjakan jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo karena jika terjadi maka akan berdampak negatif bagi perekonomian di daerah.

Sementara itu, mengenai inflasi, dikatakannya, selama harga komoditas pokok cenderung stabil pascalebaran maka tidak akan berdampak signifikan terhadap tekanan inflasi.

Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan pantauan harga sejumlah komoditas pokok tepatnya sebelum Lebaran di mana biasanya terjadi kenaikan harga akibat meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat.

Dari hasil tersebut, kenaikan harga tidak terjadi secara signifikan seperti halnya periode yang sama sebelum terjadi pandemi Covid-19. Bahkan, saat ini harga sejumlah komoditas pokok juga mulai turun.

Ia mengatakan kondisi tersebut terlihat dari tekanan inflasi Kota Solo yang sudah tidak lagi tertinggi jika dibandingkan dengan kota lain di Jawa Tengah untuk survei biaya hidup (SBH) yang dihitung oleh BPS.

"Kita tahu di awal tahun inflasi kita tertinggi yaitu 0,68 persen, Februari dan Maret juga tertinggi (se-Jawa Tengah)," katanya.

Berdasarkan data dari BPS Kota Surakarta, untuk inflasi bulan Februari di angka 0,26 persen. Selanjutnya, pada bulan Maret 2021 inflasi Kota Solo di angka 0,16 persen.

"Sedangkan pada bulan April justru Kota Solo menempati terendah kedua setelah Kudus, dengan angka inflasi 0,02 persen. Artinya harga-harga di Kota Solo mulai turun," katanya.

Dengan kenaikan harga komoditas jelang Lebaran yang tidak terlalu signifikan diharapkan akan berdampak pada terkendalinya inflasi bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper