Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2021, Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,23.
Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Mei 2021 adalah kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, emas perhiasan, angkutan antar kota, dan kendaraan carter/rental.
"Penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, telepon seluler, dan terong," kata Sentot Rabu (2/6/2021).
Dia menambahkan, tingkat inflasi tahun kalender Mei 2021 sebesar 0,68 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 1,63 persen.
Menurutnya, dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap dan Kota Tegal sebesar 0,25 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,00 dan 106,66. Kota Kudus sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 105,38, Kota Banyumas sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 105,69, Kota Semarang sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar 106,55. Inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 105,84.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,63 persen diikuti kelompok transportasi sebesar 0,48 persen kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen," ujarnya.
Baca Juga
Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil). (k28)