Bisnis.com, BOYOLALI - Polda Jawa Tengah (Jateng) dan Kodam IV/Diponegoro melakukan lima hal untuk penanganan kasus Covid-19 khususnya wilayah Kudus.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, bahwa pihaknya bersama TNI telah melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah titik di Kota Kudus selama tiga hari berturut-turut.
“Kami kerahkan 6 unit kendaraan water canon yang diisi dan diawaki Polri dan TNI untuk menyemprot titik di Kota Kudus,” ujar Kapolda bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Rudianto saat mengecek Asrama Haji Donohudan di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Senin (7/6/2021).
Diketahui, Asrama Haji Donohudan menjadi tempat isolasi terpusat di wilayah Jawa Tengah, termasuk untuk warga Kudus.
Kedua, lanjut Kapolda, mengerahkan 27 atau seluruh mobil penerangan Pendam dan Humas Polri untuk melakukan imbauan di 7 wilayah kecamatan di Kudus.
“Tujuannya mendidik [menyadarkan] masyarakat bahwa Covid-19 masih merajalela. Sehingga masyarakat terdidik untuk menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar Luthfi.
Ketiga, menugaskan tenaga kesehatan (nakes) Polri dan TNI untuk percepatan penanganan swab. Karena di Kudus masih diperlukan nakes untuk percepatan penanganan Covid-19.
Polri dan TNI juga menyiagakan tenaga pemulasaraan korban Covid-19 ketika ada korban yang meninggal dunia.
“Tidak ada kata tidak siap [untuk pemulasaraan] kalau ada korban,” tegasnya.
Keempat, menyiagakan 5 satuan setingkat kompi (SSK) yang terdiri atas 1 SSK Brimob Polda dan 4 SSK dari Kodam.
Mereka melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap kegiatan dan lalu lintas warga Kudus ke daerah zona merah.
Kelima, operasi yustisi secara maksimal pada pagi hari, siang hari, atau sore hari dan pengetatan PPKM mikro.
“Kami juga mengimbau kepada daerah di sekitar Kudus untuk melakukan tindakan yang sama dengan Kudus ketika ada kasus serupa,” kata Rudianto.
Sementara itu, untuk evakuasi warga Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke Asrama Haji Donohudan pihaknya menyediakan 29 unit bus.
Pangdam IV/Diponegoro menambahkan, pihaknya telah melakukan pendampingan pelaksanaan penanganan Covid-19. Untuk daerah di sekitar Kudus, perkuatan personel dilakukan untuk memperketat PPKM dan operasi lainnya.
“Tempat wisata kami mohon untuk ditutup semantara. Sekarang Jateng dan Kudus khususnya, mohon tidak memobilisasi orang, kalau ada pernikahan yang hadir secukupnya saja tidak perlu pesta, yang penting sah. Tidak ada kerumunan,” ujar Rudianto.
Lebih jauh pihaknya meminta masyarakat dan tokoh-tokoh semua elemen untuk mendukung upaya-upaya penanganan Covid-19 dan memberi contoh penerapan protokol kesehatan.