Bisnis.com, SEMARANG – Laju penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah kian mengkhawatirkan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (21/6/2021) siang, mencatat jumlah pasien yang dirawat kini mencapai angka 18.095 orang. Ada 1.948 orang pasien yang baru dirawat pada hari ini.
Apabila laju penambahan pasien terus berada di angka tersebut, bukan tidak mungkin jumlah pasien Covid-19 di Jawa Tengah pada esok hari akan menyentuh angka 20.000.
Jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di Jawa Tengah bertambah 3.452 kasus dalam sehari. Kini, secara kumulatif jumlahnya mencapai 232.884 kasus.
Tercatat 199.911 pasien dinyatakan sembuh dan 14.878 orang korban meninggal dunia akibat Covid-19.
Kota Semarang masih menjadi daerah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah. Jumlahnya secara kumulatif mencapai 21.573 kasus.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 juga paling banyak terjadi di Kota Semarang, dengan catatan 2.148 orang korban meninggal.
Sementara itu, Kabupaten Kudus menjadi wilayah dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak yang menjalani perawatan. Ada 1.951 orang pasien yang dirawat di wilayah tersebut.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
“Sedang dipersiapkan pembukaan 400 tempat tidur lagi pada minggu depan,” jelas pemilik nama sapaan Hendi ini, Senin (21/6/2021).
Hari ini, Hendi juga telah meresmikan Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) di Kedungmundu, Tembalang.
“RSDC ini menjadi keberkahan untuk Kota Semarang karena ketika disaat kita susah mencari tempat tidur pasien Corona, rumah sakit ini bisa dipakai untuk yang terkena Covid-19,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Muhammad Abdul Hakam, menyebutkan penambahan tempat tidur bagi pasien Covid-19 akan terus dilakukan.
Tak hanya itu, percepatan program vaksinasi juga akan terus dilakukan, terutama di wilayah dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi.
“Kami minggu kemarin, sebelum ada ledakan kasus, sudah bersurat dengan Kementerian Kesehatan dengan Dirjen P2P, kita sudah mendapat email bahwa masyarakat untuk Kecamatan yang kasusnya tinggi, misal Tembalang, Banyumanik, Semarang Barat, Pedurungan, ini prioritas untuk diberikan vaksinasi,” jelasnya.
Meskipun demikian, percepatan program vaksinasi bagi masyarakat umum tersebut akan tetap mempertimbangkan ketersediaan vaksin di Kota Semarang.
“Ini pun tergantung logistik yang kita punya, kita push di beberapa tempat termasuk di Sentra Vaksinasi. Tetapi kalau jumlah vaksinnya tidak memadai itu juga perlu dipertimbangkan,” jelas Hakam.