Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Darurat Corona di Semarang Sudah Tampung Puluhan Pasien Covid-19

Mayoritas pasien yang ditampung memiliki gejala berat yakni sesak napas.
Perajin mengecek proses akhir produksi peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi Covid-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang./Antara-Harviyan Perdana Putra.
Perajin mengecek proses akhir produksi peti mati di industri peti mati rumahan Topangmas, Desa Kalisalak, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). Perajin mengatakan permintaan peti mati meningkat saat pandemi Covid-19 dengan produksi 10 peti per minggu dan dijual dengan harga Rp1,2 juta-Rp1,4 juta untuk memenuhi permintaan rumah sakit di Batang, Pekalongan, dan Semarang./Antara-Harviyan Perdana Putra.

Bisnis.com, SEMARANG - Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) di Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang telah menerima pasien terkonfirmasi Covid 19 sejak diresmikan pada Senin (21/6/2021) lalu.

Direktur RSDC Kedungmundu, dr Aditya Nugraha mengatakan, rumah sakit yang dikelolanya telah menampung sebanyak 30 pasien dari dalam Kota Semarang. Mayoritas pasien Covid adalah kategori berat.

"Pasien Covid di rumah sakit kami sekarang sudah banyak. Ada 30-an lebihlah pasiennya. Sejauh ini belum ada yang dari luar Semarang," katanya, Kamis (24/6/2021).

Dia menjelaskan, mayoritas pasien yang ditampung memiliki gejala berat yakni sesak napas. Pasien itu merupakan rujukan dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang.

Oleh sebab itu, pihaknya membutuhkan pasokan oksigen yang banyak. Sedangkan, ketersediaan pasokan oksigen di RS-nya mulai tersendat karena stok yang menipis. Dia mengaku, dalam sehari bisa membutuhkan sekitar 42 tabung oksigen.

"Untuk ketersediaan oksigen di Kota Semarang sebenarnya saat ini kan terjadi peningkatan kebutuhan yang luar biasa . Sementara suplainya belum bisa terpenuhi secara baik. Kami pun juga mengalami keterbatasan oksigen," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen tersebut pihaknya harus mengambil tabung oksigen dari wilayah lain salah satunya dari Tegal.

"Tiap hari kami harus ambil oksigen dari luar wilayah. Kami ambil pasokan oksigen dari Tegal. Kami coba terus tingkatkan suplai oksigen dengan manambah 60 tabung oksigen hari ini," katanya. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper