Bisnis.com, GUNUNG KIDUL — Kisah-kisah pilu pasien Covid-19 mewarnai cerita penambahan kasus positif Covid-19 yang terus merangkak naik. Ruang UGD rumah sakit penuh dan pasien kesulitan mendapatkan bed sudah sering terjadi di tengah wabah yang saat ini mendera DIY.
Cerita terkini, seorang pasien Covid-19 diduga berusaha melarikan diri dari Ruang Isolasi IGD RSUD Wonosari pada Sabtu (3/7/2021) dini hari. Sedihnya, pasien ini ditemukan meninggal dunia di sebuah selokan di dekat rumah sakit yang berlokasi di Jalan Kesatrian, Jeruksari, Wonosari tersebut. Pasien ini berinisial AS, 39, warga Playen, Gunungkidul.
AS datang sendiri ke RSUD Wonosari pada Jumat (2/7/2021) pukul 16.58 WIB, sebelumnya sudah isolasi mandiri karena hasil rapid antigen positif. Saat menjalabi tindakan medis, pasien tidak menolak dan cenderung menuruti semua anjuran dokter dan perawat. Karena bangsal Covid-19 masih penuh, dia sementara ditempatkan di ruang isolasi Covid-19 IGD.
“Pasien datang sendiri ke IGD RSUD Wonosari dengan gejala klinis Covid, mengeluh sesak, sudah dilakukan ronsen mendukung ke Covid,” kata Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati saat dimintai konfirmasi terkait kronologi pasien yang melarikan diri tersebut.
Sabtu (3/7/2021) dini hari IGD RSUD Wonosari memang dipenuhi pasien. Tercatat ada sembilan pasien yang terkonfirmasi positif dan tujuh pasien suspek Covid-19, satu di antara mereka adalah almarhum AS.
“Sebelumnya pasien [AS] periksa ke dokter karena ada gejala, dan selanjutnya di cek rapid antigen, [hasilnya] positif. Jadi bukan karena tracing,” ucapnya.
Baca Juga
Saat itu perawat tak melihat keanehan. Sekitar pukul 01.00 WIB, pasien masih ditangani sebagaimana mestinya. Begitu selanjutnya, antara pukul 01.30 dan 02.00 WIB, AS masih berada di bed IGD. Hal itu dilihat oleh perawat yang memberikan penindakan salah satu pasien Covid-19 dalam keadaan kritis yang berada di bed samping AS.
“Sekitar jam 01.30-02.00 WIB perawat melakukan tindakan ke pasien Covid yang di bed sebelahnya karena kondisi kritis. Pasien tersebut [AS] terlihat seperti tidur,” katanya.
Namun sekitar pukul 06.00 WIB, para perawat kaget ketika akan memberikan obat dan mendapati AS tidak berada di tempat tidur. Petugas berupaya menanyakan ke pasien lain yang berada di IGD namun tidak ada yang mengetahui. Upaya mencari ke ruangan lain hingga menghubungi keluarga pun hasilnya nihil, keberadaan pasien tersebut tak diketahui.
“Sekitar pukul 06.00 WIB, petugas akan memberikan obat, kok bednya kosong, infus masih gantung di tiang infus, urine bag tergeletak di lantai, barang-barang pasien masih ada,” ujarnya.
Teka-teki hilangnya salah satu pasien Covid-19 dari IGD RSUD Wonosari baru terungkap sekitar pukul 09.30 WIB, saat sesosok mayat ditemukan di selokan kedalaman sekitar tiga meter dekat rumah sakit tersebut. Mayat tersebut setelah diperiksa ternyata adalah AS yang diduga melarikan diri dari ruang IGD. Evakuasi pun melibatkan kepolisian dan dipastikan tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
“Saat saksi sedang memanasi genset dia melihat mayat itu. Ada laporan masyarakat yang lewat di jalan bahwa ada orang jatuh di Selokan RSUD, kemudian datang di lokasi untuk mengecek informasi tersebut, dan ternyata benar ada seorang laki laki di bawah selokan dengan kedalaman kurang lebih tiga meter,” ucap Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto.
Rumah sakit memastikan AS berusaha melarikan diri dari ruang perawatan IGD. Dari hasil pengecekan CCTV di atas pukul 02.00 WIB, pasien ini sempat melihat situasi dari pintu ruang isolasi. Karena ada petugas kemudian pasien tersebut masuk lagi ke IGD. Sekitar pukul 02.54 pasien keluar lagi dari ruang isolasi IGD dengan tanpa infus dan naik ke tangga IGD lantai dua, diduga saat itulah berusaha keluar dari rumah sakit melalui lantai dua.
“Tadi saya sempat mengecek ke lantai dua, mungkin dia turun lewat dinding sebelah barat-selatan, lewat tempat IPAL, terus lompat pagar RSUD, lalu mungkin jatuh ke selokan,” katanya.