Bisnis.com, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menambah 2 fasilitas selter perawatan bagi pasien Covid-19. Hal tersebut dilakukan seiring meningkatnya laju penyebaran Covid-19 di DI Yogyakarta.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, disampaikan bahwa Wisma Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) dan University Club (UC) Hotel akan digunakan sebagai tempat isolasi darurat mulai Rabu (14/7/2021).
“Untuk penderita Covid-19 rujukan dari RSS (Rumah Sakit Dr. Sardjito) dan RSA (Rumah Sakit Akademik UGM),” ungkap Priyo Sri Bawono, Manager UC Hotel UGM.
Ada 99 kamar yang tersedia di Wisma Kagama dan UC Hotel UGM. Masing-masing fasilitas dilaporkan memiliki 43 unit tempat tidur dan 132 unit tempat tidur yang siap untuk digunakan.
Priyo menyebutkan bahwa nantinya pengelolaan kedua fasilitas selter tersebut akan dilakukan oleh manajemen UC Hotel UGM. Meskipun demikian, pihaknya akan tetap diawasi dan didampingi oleh tim dari Rumah Sakit Akademik UGM, Rumah Sakit Dr. Sardjito, dan Satgas Penanganan Covid-19 UGM.
Selain dua fasilitas tersebut, UGM telah mengalokasikan beberapa unit gedungnya sebagai shelter darurat. Beberapa gedung yang kini beralih fungsi menjadi shelter tersebut antara lain Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Wanagama, Asrama Laboratorium Geologi di Bayat, Klaten, serta Mardliyyah Islamic Center (MIC).
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta, per Selasa (13/7) kemarin, jumlah pasien Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 80.725 orang. Sementara itu, jumlah pasien sembuh dilaporkan mencapai 57.273 orang.
Pada periode tersebut, terjadi penambahan kasus harian sebanyak 2.731 kasus. Kabupaten Bantul dilaporkan mengalami penambahan kasus harian terbanyak dengan 899 kasus. Disusul Kota Yogyakarta dengan 666 kasus baru dan Kabupaten Sleman dengan 507 kasus. Sementara itu, penambahan kasus harian di Kabupaten Gunungkidul dilaporkan mencapai 461 kasus baru, sedangkan di Kabupaten Kulonprogo tercatat penambahan 198 kasus baru.
Sebelumnya, upaya pendirian selter darurat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan ataupun penyembuhan juga dilakukan di Kota Yogyakarta. Pekan lalu, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memanfaatkan sejumlah gedung Sekolah Dasar (SD) yang selama setahun terakhir belum digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Rata-rata, di tiap kelurahan memiliki lebih dari satu SD. Jadi bisa menampung warga masyarakat di wilayah tersebut yang akan melakukan isolasi mandiri,” jelas Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.