Bisnis.com, Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebutkan bahwa per 25 Juli 2021, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Semarang berada di angka 56,2 persen.
“Tapi [BOR] ICU-nya masih cukup tinggi, masih di angka 92 persen. Kemudian, angka kematiannya di tingkat 6,2 persen dan angka kesembuhannya 93,8 persen,” jelas Hendi, Senin (26/07/2021).
Terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Semarang, Hendi mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat sejumlah pelonggaran. “Warung makan, PKL (Pedagang Kaki Lima), dan restoran boleh buka asal [menerapkan] protokol kesehatan,” jelasnya.
Hendi menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Semarang tidak membeda-bedakan restoran yang berada di ruang terbuka ataupun tertutup. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pengawasan. “Jadi, ya sudah kita sama ratakan, yang penting [kapasitas pengunjung] 30 persen maksimal, jam 20.00 WIB tutup,” tambahnya.
Terkait program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dilangsungkan pemerintah, Hendi menyebut bahwa ada 113.000 kepala keluarga di Kota Semarang yang bakal menerima bantuan tersebut. Ditargetkan, proses penyaluran bantuan tersebut bakal selesai pada 5 Agustus mendatang.
“Nah, formatnya [penyalurannya] kita bagi menjadi tiga penyebaran. Kan harapannya segera terdistribusi tapi tidak kerumunan,” jelas Hendi.
Baca Juga
Proses distribusi BST bakal dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan PT. Pos Indonesia. Hendi menyebutkan bahwa ada 150 petugas yang bakal menyalurkan bantuan secara door-to-door. “Terutama untuk yang lansia dan teman-teman yang disabilitas,” jelasnya.
PT. Pos Indonesia juga bakal menyalurkan BST secara langsung di sejumlah lokasi. Utamanya untuk masyarakat yang sudah menerima vaksin. Sementara itu, sebanyak 67.000 penerima bakal mengambil BST-nya di Kantor Kelurahan ataupun Puskesmas terdekat. “Sesuai undangan PT. Pos [Indonesia], jadi harapannya [setelah] divaksin terus mereka menerima BST,” jelas Hendi.
Pada kesempatan tersebut, Hendi juga mengungkapkan opsi penutupan tempat karantina pasien Covid-19 di Kota Semarang. Pasalnya, hingga saat ini, laju penyebaran kasus Covid-19 di wilayah tersebut telah mengalami tren penurunan.
“Setelah Iduladha, apabila trennya masih turun, kita akan mulai menutup tempat karantina. Untuk pertimbangan efisiensi, mudah-mudahan begitu. Jangan sampai angkanya meledak lagi,” jelas Hendi.