Bisnis.com, KLATEN – Bupati Klaten, Sri Mulyani, menginstruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membeli beras rojolele milik petani di wilayah tersebut.
“Ini adalah bukti kebanggaan kita akan produk pertanian Klaten, khususnya produksi beras agar rojolele menjadi komoditas unggulan masyarakat petani Klaten,” jelas Sri Mulyani dikutip dari publikasi Pemkab Klaten, Rabu (28/7/2021).
Sri menyebutkan jajarannya bakal menyiapkan petunjuk teknis pembelian beras rojolele. Nantinya, Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha akan ditunjuk untuk memfasilitasi pesanan dari ASN dan pegawai BUMD Klaten tersebut.
“Nanti sesuai Surat Instruksi Bupati akan mengatur. Melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau kantor masing-masing untuk memesan melalui Perusda Aneka Usaha. Jadi semuanya terkoordinir dengan baik,” jelas Sukadi, Direktur Perusda Aneka Usaha.
Dalam Instruksi Bupati Klaten No.1/2021, tertulis bahwa pejabat eselon II di wilayah tersebut diminta untuk membeli minimal 20 kilogram beras rojolele per bulan. Sementara itu, pejabat eselon III diminta membeli minimal 15 kilogram per bulan.
Untuk ASN dan pegawai BUMD lainnya, diinstruksikan untuk membeli beras rojolele petani minimal 10 kilogram per bulan. Dimana mekanisme pembelian beras tersebut bakal diatur oleh perusahaan milik daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2020, produksi padi di Kabupaten Klaten mencapai 370.057 ton. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, dimana tercatat produksi padi di angka 358.638 ton. Produksi beras di wilayah tersebut pada tahun 2020 dilaporkan menyentuh angka 211.708 ton. Lebih tinggi ketimbang 2019 di 205.176 ton.
Meskipun demikian, angka tersebut masih berada di bawah volume produksi padi dan beras pada tahun 2018. Dimana Kabupaten Klaten dilaporkan mampu memproduksi padi sebanyak 390.038 ton, sedangkan produksi berasnya tercatat di 205.176 ton.
Sementara itu, di tingkat provinsi, produksi padi dilaporkan mencapai 9.586.911 ton. Dimana produksi beras Jawa Tengah tercatat di angka 5.484.641 ton. Berdasarkan angka tersebut, menurut BPS Provinsi Jawa Tengah, produktivitas padi di Jawa Tengah mengalami penurunan. Dimana pada 2019 produktivitas padi mencapai 9.655.653 ku/ha, pada 2020 angkanya menjadi 9.586.910 ku/ha.