Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Wisata dan Pendidikan di DIY Tak Segera Buka, Ini Kata Sultan

Sultan belum berani juga membuka pembelajaran tatap muka (PTM) dan membuka destinasi wisata dalam kondisi sekarang karena resiko penularan Covid-19 masih cukup besar.
Situasi Covid-19 di DI Yogyakarta per 25 Agustus./Kemenkes
Situasi Covid-19 di DI Yogyakarta per 25 Agustus./Kemenkes

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih untuk tidak tergesa-gesa membuka sektor wisata dan pendidikan. Ia khawatir jika dengan cepat diberikan kebebasan akan membuat kasus kembali naik.

Sultan HB X mengatakan kasus Covid-19 di DIY saat ini masih fluktuatif atau naik turun sehingga belum bisa dikatakan aman atau turun proporsional. Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini meminta masyarakat untuk bersabar, menahan diri untuk selalu mengenakan masker dan mengurangi mobilitas agar kasus Covid-19 di DIY tidak naik lagi.

Saat ini mobilitas di perkotaan saat siang hari, Sultan melanjutkan sudah turun sampai 40 persen. Namun mobilitas di perkampungan masih plus 16 persen. Banyak masyarakat yang masih berkerumun di kampung-kampung atau nonggo, sehingga tidak heran penularan Covid-19 saat ini dari klaster keluarga, “harusnya [kerumunan] kan harus zero, berarti masyarakat kan masih nonggo,” ujar Sultan, Kamis (27/8/2021).

Oleh karena itu Sultan belum berani juga membuka pembelajaran tatap muka (PTM) dan membuka destinasi wisata dalam kondisi sekarang karena risiko penularan Covid-19 masih cukup besar. Pihaknya tidak ingin melonggarkan kegiatan masyarakat, namun pada akhirnya kasus meningkat kembali sehingga penanganannya akan lebih sulit.

“Jangan seperti di luar [negeri] diberi kebebasan sedikit kasus naik. Lebih baik kita sabar tidak tergesa-gesa tapi impilkasinya bagus. Prihatin sebentar dari pada diberi kebebasan [tapi pada akhirnya] lockdown kon neng omah wae,” tandas Sultan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY total sasaran vaksin ada 2.879.699 orang. Namun yang sudah divaksin dosis pertama per 25 Agustus 2021 mencapai 1.483.126 orang atau 51,50 persen. Dosis kedua baru 633.308 atau 21,99 persen.

HB X lebih memilih untuk fokus menggenjot capaian vaksinasi ketimbang memikirkan turun level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Saat ini PPKM di DIY masih dalam level 4, sementara di daerah laiannya sudah turun level.

Menurut Sultan banyak faktor untuk menurunkan level PPKM, “Sekarang kalau saya lebih cendrung vaksinasi jadi program utama lebih cepat divaksinasi,” katanya.

Sultan berharap September mendatang vaksinasi bisa mencapai 80 persen dari total sasaran sehingga Oktober bisa mencapai 100 persen dari sasarana minimal vaksin pertama karena vaksin pertama juga sudah dinilai dapat membentuk kekebalan tubuh dari virus corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ujang Hasanudin
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Harian Jogja
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper