Bisnis.com, SEMARANG – Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sejumlah pelonggaran aktivitas keagamaan.
“Saya mendorong panjenengan (Anda) semua, agar memanfaatkan kesempatan dengan sebaik mungkin untuk bisa bertemu dan bersama teman-teman yang lain, merayakan peribadatan di gereja dan di kapel,” jelasnya, Jumat (28/8/2021) pekan lalu.
Dalam video yang diunggah oleh kanal resmi Keuskupan Agung Semarang, Monsinyur Rubiyatmoko berharap paroki-paroki di daerah dapat mulai mengadakan pertemuan dalam kelompok kecil. Langkah tersebut dilakukan untuk membangun rasa kebersamaan umat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Maka baik, kalau kita mulai menyiasati situasi ini, kondisi ini, dengan sebaik mungkin. Tanpa melalaikan usaha-usaha kita untuk menjaga dan mengupayakan kesehatan bersama. Yakni dengan mempertahankan atau mengupayakan protokol kesehatan yang optimal. Yakni dengan mempertahankan atau mengikuti 5M,” jelas Monsinyur Rubiyatmoko.
Mulai melandainya penyebaran kasus Covid-19 khususnya di Jawa Tengah, menurut Monsinyur Rubiyatmoko, jangan sampai membuat masyarakat terlena. Justru, kondisi tersebut mestinya dapat terus meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Hal tersebut sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Monsinyur Rubiyatmoko menambahkan bahwa selain 5M, ada 2 semangat dasar yang mesti terus dimiliki oleh orang beriman. Yaitu berdoa dan berbahagia. “Bukan sebagai sarana untuk melarikan diri dari realitas. Namun, sebaliknya, justru kita mempercayakan diri pada pengharapan akan penyertaan dan pertolongan Tuhan,” tambahnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, Monsinyur Rubiyatmoko juga menyampaikan pesan solidaritas kepada masyarakat. Pasalnya, sikap tersebut menjadi modal dasar yang diperlukan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya sangat berharap kita tetap menjaga solidaritas dan mengupayakan gerakan-gerakan solidaritas dalam kehidupan bersama. Dengan membuka diri bagi berbagai macam kebutuhan teman kita, tetangga kita, saudara kita. Begitu banyak yang masih membutuhkan uluran tangan kita. Termasuk doa-doa kita, perhatian kita, secara konkrit,” jelas Monsinyur Rubiyatmoko.
Kondisi pandemi Covid-19 diharapkan dapat segera berlalu. Meskipun demikian, Monsinyur Rubiyatmoko meminta agar masyarakat dapat menyiasati kondisi pandemi dengan sejumlah kebiasaan baru.
“Marilah kita bersama-sama menyiasati situasi baru ini dengan sebaik mungkin. Dengan segala macam hal yang dapat kita kerjakan untuk kebaikan bersama, untuk kesehatan kita bersama, dan juga untuk kesejahteraan kita bersama,” jelasnya.