Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Magelang Bakal Pertanyakan Status PPKM Level 4 ke Kemenkes

Ada berbagai kemungkinan, karena mortalitasnya masih dianggap tinggi, positif ratenya masih dianggap belum sesuai standar, kemudian tracing kurang masif.
Pemkot Magelang menutup salah satu akses masuk kota tersebut selama diberlakukan PPMK Level 4./Antara-Heru Suyitno
Pemkot Magelang menutup salah satu akses masuk kota tersebut selama diberlakukan PPMK Level 4./Antara-Heru Suyitno

Bisnis.com, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang masih diberlakukan di Kota Magelang.

"Kasus Covid-19 di wilayah Kota Magelang sebenarnya sudah turun signifikan," kata Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono dalam siaran pers di Magelang, Rabu (1/9/2021).

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 tahun 2021 menyebutkan Kota Magelang masih menerapkan PPKM Level 4, sejak 31 Agustus 2021 sampai 6 September 2021.

"Saya minta Dinas Kesehatan untuk menanyakan ke Pusdatin, kenapa Kota Magelang masih tinggi. Padahal kasusnya sebenaranya sudah sangat turun," katanya.

Data pada 29 Agustus 2021, kasus aktif Covid-19 di Kota Magelang sebanyak 95 kasus, dirawat 18 orang, isolasi di rumah 56 orang, isolasi di hotel dan asrama sebanyak 21 orang, dan tercatat ada tambahan 1 orang meninggal dunia.

Ia menyampaikan ada beberapa faktor yang menyebabkan Kota Magelang masih melanjutkan PPKM Level 4. Bahkan, di Jawa Tengah, hanya Kota Magelang dan Kabupaten Purworejo saja yang melanjutkan PPKM level tertinggi ini.

"Ada berbagai kemungkinan, karena mortalitasnya masih dianggap tinggi, positif ratenya masih dianggap belum sesuai standar, kemudian tracing kurang masif. Tetapi, kondisi sekarang sudah menurun," kata Joko yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang.

Kota Magelang Bakal Pertanyakan Status PPKM Level 4 ke Kemenkes

PPKM Level 4 menandakan suatu daerah memiliki angka kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih dari 150 orang per 100.000 penduduk per minggu. Kejadian rawat inap di rumah sakit lebih dari 30 orang per 100.000 penduduk per minggu, serta angka kematian akibat Covid-19 lebih dari 5 orang per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Ia mengatakan dari ketiga indikator tersebut, Kota Magelang masih dianggap tinggi karena Kota Magelang adalah wilayah kecil yang hanya memiliki penduduk sekitar 128.020 jiwa berdasarkan data Disdukcapil tahun 2020.

"Kasus kematian masih ada 1—2 orang sehari, padahal Kota Magelang tidak boleh ada atau maksimal ada 1 saja angka kematian karena hitungannya per 100.000 orang. Inilah kenapa Kota Magelang masih dianggap tinggi," katanya.

Menurut dia pihaknya masih bekerja keras menangani Covid-19 mulai menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter), hingga membentuk tim khusus yang bertugas mengedukasi masyarakat.

Meskipun demikian, pihaknya memastikan bahwa Kota Magelang siap untuk menjalankan PPKM Level 4 sampai dengan perubahan keputusan.

Pemkot Magelang tidak akan melakukan dikotomi atau membeda-bedakan penanganan menurut daerah asal karena Kota Magelang juga bergantung dari daerah lain.

Termasuk vaksinasi, katanya, Pemkot Magelang memfasilitasi penduduk luar daerah karena mereka bekerja dan berinteraksi dengan warga lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper