Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengomentari mural yang menampilkan sosok dirinya sedang mencukur rambut Gibran Rakabuming Raka.
Mural Rudy itu dibuat seniman Irul Hidayat di Jalan Ir Juanda Jebres, Solo. Mural tersebut menampilkan sosok Rudy berkepala plontos yang sedang mencukur rambut putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
“Ya kalau saya sampaikan, saya plontos di gambar itu membuang sial. Hal hal yang menempel di kepala yang tidak baik itu bisa hilang semua,” kata Rudy, dilansir dari Solopos, Senin (6/9/2021).
Politikus PDIP Solo itu menjelaskan lebih lanjut bahwa posisinya mencukur Gibran memiliki arti kepemimpinan. Gibran duduk hendak dicukur ini bisa diartikan seperti pepatah berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.
”Pemimpin itu harus memposisikan dengan yang dipimpin,” jelasnya.
Gambar Gibran yang akan dicukur rambutnya ini bermakna membersihkan hal buruk di dalam isi kepala. Dengan demikian kepalanya sebagai pemimpin untuk bisa diisi oleh keinginan rakyat.
Baca Juga
“Mas Gibran ini, supaya dibersihkan rambutnya, dan mengisi kepalanya dengan apa yang dimau oleh rakyat, kira kira seperti itu gambarannya,” papar Rudy.
Sementara itu Irul Hidayat sengaja membuat sosok Rudi yang akan mencukur gundul rambut Gibran dengan tujuan yang baik.
Rudi sebagai simbol mengayomi, membimbing semua lapisan masyarakat baik yang tua maupun muda. Makna berikutnya pemimpin itu juga harus berani digunduli. Termasuk dekat dengan rakyatnya serta berani berkorban.
“Makna Gibran digunduli ini adalah sosok pemimpin muda yang harus berani diejek, dikritisi, semacam plonco-lah,” tutupnya.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya sejumlah muralis dan perupa seni jalanan Kota Solo bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (31/8/2021). Mereka meminta diberi ruang untuk berkarya dan bebas berekspresi.
Menanggapi hal itu Gibran mengaku masih memikirkan tempat untuk para muralis itu berekspresi.
“Bisa tembok orang, asal izin. Bisa di pusat kota, bisa di gang sempit perkampungan. Saya juga enggak membatasi nanti kontennya mereka apa, enggak mengkondisikan apa pun. Namanya seni,” ujarnya.