Bisnis.com, SEMARANG – Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi salah satu peluang investasi yang bisa dikembangkan di kawasan selatan Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso, ketika ditemui Tim Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021.
“Dari sisi kitanya sendiri, sebenarnya potensinya besar. Cuma belum dimanfaatkan, mulai tenaga surya, minihidro, di Semarang ada juga pengolahan sampah jadi listrik di Jatibarang,” jelas Pribadi beberapa waktu lalu.
Apabila dimanfaatkan dengan baik, kondisi tersebut bisa mendongkrak capaian investasi di Jawa Tengah, terutama di kawasan selatan yang menyimpan sejumlah potensi EBT. Dari panas bumi misalnya, berdasarkan catatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, potensi pemanfaatannya setidaknya dapat dilakukan di 14 titik di Jawa Tengah.
Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, dan Banyumas yang berada di kawasan pantai selatan Jawa Tengah menjadi beberapa daerah menyimpan potensi energi panas bumi di Jawa Tengah.
Di Kabupaten Cilacap saja misalnya, ada 2 titik potensi energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan. Yaitu di Banyugaram dan Panulisan. Sementara itu, di Banyumas, ada wilayah Bumiayu dan Batur Raden.
Sementara itu, di Kabupaten Wonosobo, ada PT Geo Dipa Energi yang telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di kawasan Dieng. Di kawasan tersebut, setidaknya tersimpan potensi energi panas bumi hingga 400 MW yang bakal dimanfaatkan oleh PT Geo Dipa Energi.
Perusahaan tersebut juga melakukan kegiatan ekstraksi di kawasan Prospek Candradimuka yang berada tepat di sebelah barat PLTP Dieng. Di lokasi tersebut, tersimpan potensi EBT sebesar 80 MWe.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2019, menyebut bahwa setidaknya potensi panas bumi di Jawa Tengah mencapai 550.000 MW.
Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021. Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank Indonesia Jateng, Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.