Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wisatawan Padati Malioboro, Begini Tanggapan Sultan HB X

Sultan HB X mengatakan bahwa Pemda DIY telah menyosialisasikan ke berbagai pihak jika destinasi wisata di Jogja masih tutup, akan tetapi bus wisata masih saja terus berdatangan.
Aliftya Amarilisya
Aliftya Amarilisya - Bisnis.com 13 September 2021  |  16:59 WIB
Wisatawan Padati Malioboro, Begini Tanggapan Sultan HB X
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.- Ist - Dok Humas Pemda DIY.

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan HB X merasa keberatan dengan keberadaan sejumlah bus pariwisata yang masuk ke Kota Jogja di tengah pemberlakukan PPKM Level 3.

Menurutnya, menumpuknya wisatawan di Kota Jogja, terutama Malioboro, dikhawatirkan dapat membuat DIY menjadi zona merah lagi.

“Ya terus piye [Terus bagaimana]? Kami kan juga sudah memberi tahu semua pihak bahwa wisata di Jogja sama dengan Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, tidak buka, kan sama. Tetapi kenapa berangkat ke Jogja? Untuk memenuhi Jogja, kenapa? Sedangkan semua kebijakan PPKM se-Jawa Bali itu ditutup semua,” katanya di Kompleks Kepatihan, Senin (13/9/2021).

Dilansir dari Harianjogja.com, diketahui bahwa pada Minggu (12/9/2021) kemarin sejumlah bus wisata tampak masuk ke wilayah Jogja.

Lantaran kawasan parkir di area Malioboro masih banyak yang tutup, tak sedikit dari bus-bus tersebut yang kemudian parkir di sekitar Jalan Gedongkuning atau wilayah perbatasan antara Bantul dengan Kota Jogja.

Melihat kondisi tersebut, Sultan lalu menyinggung biro perjalanan wisata yang membuat program membawa wisatawan ke Jogja.

Ia berpendapat bahwa mestinya biro perjalanan bisa memahami kalau wisata di DIY masih tutup, sehingga tidak nekat membawa pelancong ke Jogja.

“Kenapa travel biro [biro perjalanan wisata] mereka membuat program untuk mengangkut, bersedia mengangkut wisatawan dari tempat mereka [ke Jogja] sedangkan tahu kalau semua travel biro mestinya close, karena semua objek itu ditutup. Kenapa mereka juga berbisnis datang, kepentingane apa? Akhirnya karena tutup kabeh disuntakke [tumpah ruah] nang [ke] Malioboro, ini karepan men merah [menginginkan Jogja jadi zona merah lagi]? atau maunya apa, kita enggak tahu," ujarnya.

Sementara itu, terkait banyaknya wisatawan yang masuk ke Malioboro, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa berbagai hal sudah dilakukan baik dari Pemkot Jogja maupun Pemda DIY dengan mengupayakan keselamatan warga dan pengunjung.

Baskara pun meminta agar wisatawan yang datang mematuhi prokes dengan ketat.

“Sebenarnya, kalau masyarakat tidak patuh prokes itu kebangetan, karena kita [DIY] sudah menerima dengan baik. Hanya minta mereka [wisatawan pakai masker, cuci tangan saja kok angel [susah]. Sebaiknya warga di Malioboro, penjaga toko saya harapkan jangan ikut tamu yang tidak pakai masker,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

yogyakarta wisata yogyakarta sri sultan hamengkubuwono

Sumber : JIBI/Harianjogja.com

Editor : Aliftya Amarilisya

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top