Bisnis.com, SRAGEN — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen mencatat kebakaran yang melanda Pasar Janglot, Tangen, mengakibatkan 43 petak los dan tiga kios ludes terbakar serta empat kios/los terdampak. Polres Sragen menaksir kerugian akibat kebakaran di Pasar Janglot tersebut mencapai Rp4,1 miliar.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suwarso saat dihubungi JIBI, Minggu (26/9/2021), menyampaikan kebakaran Pasar Janglot Tangen itu terjadai pada pukul 23.20 WIB. Dia menerangkan peristiwa kebakaran tersebut dilaporkan dari Lurah Pasar Janglot Jumali ke Mapolsek Tangen.
Suwarso menerangkan peristiwa itu berawal ada seorang warga Sukardi, 72, duduk-duduk di belakang rumahnya yang dekat dengan pasar dan melihat ada asap melambung tinggi bewarna hitam. Dia mengatakan saksi Sukardi itu langsung berlari lewat samping rumahnya karena dikira yang terbakar tokonya ternyata yang terbakar Pasar Janglot.
“Sukardi berteriak meminta tolong dan datang saksi kedua Kunto Cahyono, 37, bersama warga lainnya. Mereka berusaha memadamkan api. Kemudian ada delapan unit pemadam kebakaran yang datang dengan disuplai empat unit mobil tangka air. Api berhasil dipadamkan pada Minggu (26/9/2021) pukul 04.10 WIB. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp4,1 miliar,” ujar Suwarso berdasarkan laporan dari Kapolsek Tangen AKP Zaini.
Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu tetapi kerugian material cukup banyak, meliputi kios sebanyak tujuh unit, masing-masing berukuran 3 x 5 meter dengan dinding tembok, atap kayu dan genting. Selain itu, ujar dia, ada 50 los dengan ukuran 2 x 2 meter, dengan dinding papan kayu beratap seng. Puluhan los itu digunakan 57 orang pedagang.
“Masing-masing kios dan lo situ berisi barang dagangan yang mudah terbakar. Untuk kepastiannya masih menunggu Tim Identifikasi Polres Sragen. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting,” ujarnya.
Sementara, Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen, Tommy Isharyanto, mencatat ada sebanyak 43 petak los dari empat deret los yang ludes dalam kebakaran di Pasar Janglot itu. Dia menerangkan masing-masing petak los berukuran 1,5 x 2 meter.
Dia juga mencatat ada empat kios yang terbakar dan ada tiga kios serta satu los yang terdampak kebakaran, yakni bagian atap rusak terbakar.
“Kami masih proses perhitungan kerugian. Jumlah los dan kios yang terbakar juga masih terus dalam perhitungan karena ada yang di luar los atau kios yang terkena dampak. Dari pedagang berharap ada perbaikan ke depan,” kata Tommy.
Warga Katelan, Tangen, Sri Wahono, berharap dengan peristiwa kebakaran Pasar Janglot, Pemkab Sragen segera membangunnya kembali. Dia mengatakan Pasar Janglot itu dibangun pada 1981 dan sampai sekarang belum dibangun.
“Pasar itu sudah saatnya dibangun. Pada 2019 ada wacana pembangunan tetapi sampai sekarang belum terealisasi,” ujarnya.