Bisnis.com, KLATEN—Pengelola objek wisata air di Klaten meminta Pemkab Klaten segera memberikan izin resmi pembukaan objek wisata air. Hal itu menyusul level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) aglomerasi Soloraya sudah turun level dari level 3 ke level 2.
Sebagai informasi, pemerintah kembali memperpanjang PPKM berbasis level selama dua pekan hingga 18 Oktober 2021. Aglomerasi Soloraya turun level dari level 3 ke level 2 yang berlaku sejak 5 Oktober 2021 hingga 18 Oktober 2021. Klaten masuk dalam aglomerasi Soloraya.
Kepala Divisi Wisata Berdesa BUM Desa Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Suyantoko, mengatakan tetap menunggu surat resmi dari Pemkab untuk memastikan pengoperasian Umbul Ponggok.
“Kami tetap menunggu surat resmi dari kabupaten. Dengan adanya penurunan level ini kami berharap dari ketua Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten maupun dinas terkait bisa segera memberikan izin untuk beroperasi karana sudah hampir 1,5 tahun terakhir ini lebih sering tutup,” kata Suyantoko saat dihubungi JIBI, Selasa (5/10/2021).
Suyantoko mengatakan selama ini status Umbul Ponggok belum beroperasi. Namun, sekitar dua pekan terakhir pengelola menggelar simulasi.
“Umbul Ponggok tidak beroperasi. Tetapi kami melakukan simulasi. Sehingga di medsos kami tidak memasang pengumuman. Kalau ada tamu yang datang kami persilakan masuk dengan tiket untuk kebersihan dan operasional saja tetapi tetap kami batasi satu waktu itu maksimal hanya 200 pengunjung saja dari kapasitas 1.000 orang. Yang penting biaya operasional dan untuk listrik saja,” ungkap dia.
Simulasi juga dilakukan di objek wisata Umbul Pelem. Kepala Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Iwan Sulistya, mengatakan sejak pekan lalu Umbul Pelem dibuka dengan status uji coba pembukaan.
“Kami sudah komunikasi dengan Satgas Covid-19 kalau sudah level 2 otomatis boleh buka. Tetapi kami tetap menunggu informasi resmi dari kabupaten terkait izin beroperasi dan aturan yang diberlakukan seperti apa,” kata Iwan.