Bisnis.com, SEMARANG - Neraca perdagangan Jawa Tengah pada Oktober 2021 surplus US$29,14 juta. Sedangkan, Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus US$289,22 juta sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit US$260,08 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan, nilai ekspor Jawa Tengah pada Oktober 2021 sebesar US$904,81 juta atau turun 11,78 persen dibandingkan dengan ekspor pada September 2021.
"Namun jika dibandingkan dengan ekspor Oktober 2020 naik sebesar 31,17 persen," katanya, Rabu (1/12/2021).
Dia menambahkan, untuk ekspor nonmigas pada Oktober 2021 mencapai US$887,60 juta, turun sebesar US$76,90 juta atau 7,97 persen dibanding nilai ekspor non migas pada September 2021.
"Tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Oktober 2021 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$375,07 juta, disusul Jepang US$ 78,77 juta dan Tiongkok US$ 62,69 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 56,49 persen selama Januari-Oktober 2021," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, impor Jawa Tengah pada Oktober 2021 sebesar US$875,67 juta atau turun 0,03 persen dibanding impor pada September 2021.
Baca Juga
"Namun jika dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2020 naik sebesar 30,38 persen," tambahnya.
Sentot memaparkan, impor non migas pada Oktober 2021 mencapai US$598,38 juta, naik sebesar US$41,99 juta atau 7,55 persen dibanding impor pada September 2021.
"Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar pada Oktober 2021 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$278,39 juta, Australia US$40,77 juta dan Jepang US$26,94 juta," katanya. (k28)