Bisnis.com, SEMARANG – Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah terus mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat dari laporan indikator kemiskinan yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada Senin (17/1/2022).
Secara umum, pada periode Maret 2011- September 2021, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah telah menunjukkan tren penurunan. Meskipun demikian, secara khusus, pada Maret 2020 terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.
Tren pemulihan baru mulai berlanjut di tahun 2021. Dimana BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat pada Kuartal III-2021, pertumbuhan ekonomi berada di angka 2,56 persen secara year-on-year. Kondisi tersebut tentunya memberikan optimisme tersendiri.
“Ini kita harus akui, karena pada saat di 2020 ketika pandemi sangat melanda negeri ini banyak sektor terdampak dan harus kena PSBB atau PPKM. Mereka tidak bisa bergerak. Tetapi di Kuartal III-2021 sudah banyak pelonggaran-pelonggaran dan otomatis pertumbuhan ekonomi juga meningkat,” jelas Adhi Wiriana, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan pada September 2021, memperlihatkan bahwa baik secara persentase maupun jumlah, indikator kemiskinan di Jawa Tengah kini kembali menunjukkan tren perbaikan.
Pada September 2021, persentase penduduk miskin di Jawa Tengah berada di angka 11,25 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode September 2020 dimana persentase penduduk miskin dilaporkan berada di 11,84 persen.
Baca Juga
Apabila pada September 2020 dan Maret 2021 jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah melonjak hingga di atas kisaran 4 juta orang, kini angkanya juga menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada September 2021 berada di 3,93 juta orang.
Berdasarkan angka tersebut, jika dibandingkan dengan bulan Maret 2021, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan 175,74 ribu orang. “Kita masih berharap penurunan masih akan terjadi di bulan Maret 2022 ini, termasuk nanti di September 2022,” jelas Adhi.
Adhi juga menyampaikan bahwa penduduk miskin di Jawa Tengah mayoritas berada di wilayah perdesaan. Jumlahnya mencapai 2.086 ribu orang. BPS mencatat jumlah penduduk miskin perkotaan di Jawa Tengah berada di angka 1.847 ribu orang.
“Kelihatan kantong kemiskinan secara umum penduduk di pedesaan masih lebih tinggi dibandingkan kemiskinan perkotaan,” ucapnya.