Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Akhir Januari hingga Februari Jadi Puncak Musim Hujan di DIY

Hingga pertengahan Februari, hujan dengan intensitas tinggi berpeluang terjadi di seluruh wilayah di DI Yogyakarta.
Pengendara melintas di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (10/6/2021)./Antara-Hendra Nurdiyansyah
Pengendara melintas di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (10/6/2021)./Antara-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Hujan lebat yang terjadi di wilayah DI Yogyakarta diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga Februari nanti.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Yogyakarta Eliya Ulfa mengatakan curah hujan lebat bakal terjadi di wilayah Sleman dan Gunung Kidul bagian utara.

"Kemudian untuk Februari dasarian kedua itu seluruh DI Yogyakarta berpotensi curah hujannya lebih dari 100 mm per dasarian. Itu masih cukup tinggi, dari 60-80 persen. Jadi sampai pertengahan Februari peluangnya cukup tinggi untuk curah hujan," jelas Eliya dalam diskusi yang digelar secara daring pada Jumat (21/1/2022).

Eliya menjelaskan bahwa pada Desember lalu, curah hujan di DI Yogyakarta masih masuk pada kategori rendah. Sebaran hujan juga tidak merata dengan sifat hujan mulai di bawah normal hingga normal.

"Tapi ketika sudah masuk tanggal 19-20 [Januari] itu, curah hujannya meningkat dan cukup merata di seluruh DI Yogyakarta, jadi kategorinya bahkan sampai ada yang 300 mm per dasarian," jelasnya.

Meningkatnya curah hujan serta sebaran hujan di DI Yogyakarta, menurut Eliya, menandakan masuknya periode puncak musim hujan. "Prakiraan untuk puncak musim hujan 2021-2022 untuk wilayah DI Yogyakarta, diperkirakan akhir Januari-awal Februari," jelasnya.

Berdasarkan catatan Stasiun Iklim Yogyakarta, curah hujan di wilayah DI Yogyakarta pada dasarian kedua Januari masuk dalam kategori sangat tinggi. Bantul, Sleman, dan Kulon Progo menjadi wilayah dengan curah hujan menengah hingga sangat tinggi. "Intensitasnya mulai 51-300 mm per dasarian, jadi memang cukup tinggi," jelas Eliya.

Sementara itu, Nur Hadi Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta menjelaskan tingginya curah hujan di DI Yogyakarta juga terjadi secara menyeluruh di pulau Jawa. Penumpukan sirkulasi angin di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan dan Laut Jawa berdampak pada peningkatan potensi pembentukan awan selama beberapa hari terakhir.

"Hal ini diperkuat dengan kondisi suhu muka air laut yang hangat di sekitar Pulau Jawa. Kemudian dari pantauan dinamika atmosfer juga ENSO dalam kondisi La Nina lemah, sehingga dalam beberapa hari terakhir meningkatkan potensi curah hujan khususnya di wilayah DI Yogyakarta," jelas Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler