Bisnis.com, SEMARANG - Kalangan pelaku wisata di Kota Semarang mengaku masih mengalami kendala dalam pemasaran. Kondisi ini cukup meresahkan bagi para pelaku wisata, terutama Kelompok Desa Sadar Wisata.
Ketua Kelompok Desa Wisata Kedungpane Semarang Winarno meminta setidaknya jika ada study tour siswa sekolah atau mahasiswa agar memprioritaskan destinasi wisata Kota Semarang terlebih dahulu.
"Kami berharap Pemerintah Kota Semarang mau mendorong anak-anak sekolah atau perguran tinggi jika mengadakan study tour alangkah lebih baiknya menjelajah tempat-tempat wisata yang ada di pelosok Semarang, sebelum pergi ke Bali, Bandung, atau Jogja. Ini jadi salah satu cara untuk pemasaran yang baik," ujar Winarno, Senin (24/1/2022).
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat Kota Semarang dalam membangun pariwisata.
"Saya sepakat bahwa di setiap destinasi membutuhkan masyarakat yang sadar pariwisata," katanya.
Sapto menambahkan bahwa masyarakat sadar wisata adalah dia yang mengerti fungsi, kemitraan, dan pengembangan produk.
Baca Juga
Sementara itu, Pengamat Pariwisata Universitas Kristen Satya Wacana, Aldi Herindra Lasso, mengatakan kemajuan pariwisata ditentukan dari pelaksanaan lima fungsi, yakni, kemitraan, perencanaan pengembangan produk, pemasaran, seni, dan pengembangan masyarakat.
"Yang paling penting adalah fungsi kemitraan, perencanaan pengembangan produk, pemasaran, seni, dan pengembangan masyarakat. Apabila kelima fungsi ini bisa dilaksanakan, maka Kota Semarang akan memiliki atmosfer pariwisata yang menarik," tegasnya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang perlu ada inovasi, agar wisata tidak terlihat monoton. "Wisata yang memiliki inovasi pasti memiliki daya tarik lebih dibanding tempat hiburan atau wisata biasa," tambahnya. (k28)