Bisnis.com, SEMARANG - Hari Prakoso, Direktur biro perjalanan haji dan umroh Sahid Tour, menyebut banyak masyarakat yang menunda pelunasan biaya haji dan umrohnya akibat pandemi Covid-19. Dari 273 jemaah haji dan umroh yang mestinya berangkat pada 2020 lalu, baru 163 jemaah yang melakukan pelunasan.
“Ketika sudah melunasi, Saudi tidak mengizinkan ibadah haji. Akhirnya kita punya penundaan 163 jemaah yang belum berangkat,” jelasnya Jumat (28/1/2022).
Hari menjelaskan bahwa 40 persen peserta haji dan umroh melakukan penundaan pelunasan di masa pandemi Covid-19. Menurut data yang dimiliki Sahid Tour, angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Di Sahid Tour, hampir 25 persen. Alasan utama setelah kami telusuri, ternyata pelunasan itu tidak dapat dilakukan karena pada saat mau melunasi biaya yang sudah mereka cadangkan itu terpakai,” jelas Hari.
Sebanyak 60-70 persen calon jemaah haji dan umroh mengaku dana pelunasan digunakan untuk keperluan sanak famili atau pinjaman yang tidak bisa ditolak. Untuk menanggulangi persoalan tersebut, Sahid Tour bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menawarkan produk simpan pinjam.
“Kalau jemaah daftar di Sahid Tour, kami minta mereka untuk bisa menabung di BSI. Minimal Rp500.000, itu untuk menyiasati pelunasan,” jelas Hari.
Baca Juga
Sahid Tour sendiri telah melayani kebutuhan perjalanan ibadah masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya sejak 2018 lalu. Pada 2020, dibangun gedung baru yang berlokasi di pusat Kota Semarang. Pada 28 Januari 2022, peresmian gedung baru tersebut dilakukan secara sederhana.
Terkait penundaan pelunasan biaya haji dan umroh, Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad, menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
Menurut Musta’in, dampak pandemi tak hanya dirasakan oleh pelaku perjalanan wisata, ataupun pengusaha-pengusaha lainnya. Bahkan, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak kepada masyarakat juga pemerintah.
“Pandemi Covid-19 ini memang mengejutkan bagi kita semua dan kemudian memengaruhi banyak sektor. Yang sektor ini kemudian mengganggu laju dari apa yang telah menjadi capaian target kita, baik perorangan, lembaga, perusahaan, bahkan pemerintahan,” jelas Musta’in.
Untuk itu, Musta’in mengajak segenap elemen masyarakat untuk bisa menghadirkan energi positif di tengah kondisi pandemi yang belum usai.
“Ayo terus menghadirkan energi positif. Antara lain itu, koordinasi, komunikasi kita dengan para jemaah tetap berjalan. Beri jemaah kita informasi yang baik, cara berkomunikasi yang baik,” ucapnya.