Bisnis.com, YOGYAKARTA – Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Kamis (17/2/2022). Bertempat di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, rapat tersebut digelar untuk menyusun sejumlah program kerja.
Anwar Abbas, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, membuka acara tersebut secara virtual. Dalam sambutannya, Buya Anwar menyebut bahwa JWM merupakan upaya Muhammadiyah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan bisnis sebagai salah satu pilar baru organisasi.
“Kita ingin memajukan dan mendorong organisasi kita untuk lebih maju, lebih hebat, dan untuk lebih modern lagi. Makanya pilar ketiga itulah pilar ekonomi dan bisnis, apalagi kalau kita ketahui yang menjadi penentu di suatu negeri itu bukan politisi, bukan para birokrat, bukan tentara dan polisi, tetapi orang yang menguasai ekonomi di negara tersebut,” jelas Anwar dalam sambutannya.
JWM sendiri merupakan lembaga yang didirikan Muhammadiyah untuk melayani rumah sakit, universitas, sekolah, serta lembaga internal lainnya yang memerlukan perjalanan wisata, liburan, kunjungan, serta Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE).
Dalam kondisi pandemi Covid-19, Anwar mengakui bahwa sektor pariwisata tersebut masih terdampak dan belum sepenuhnya pulih. “Pertama, karena ada larangan bepergian yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah. Sehingga kita tidak bisa wara-wiri. Yang kedua, ya tujuan dari pemerintah untuk melarang itu demi kebaikan kita semua. Karena supaya masyarakat kita bisa terhindar Covid-19,” jelasnya.
Untuk itu, Anwar berharap melalui JWM Muhammadiyah bisa ikut serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Anwar, langkah tersebut menjadi penting untuk meningkatkan jumlah kelas menengah di Tanah Air. “Orang yang bisa pergi untuk bersenang-senang itu orang yang kaya. Oleh karena itu, di negeri kita agak sulit karena jumlah kelas menengah kita masih kecil,” jelasnya.
Baca Juga
Herry Zudianto, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, berharap agenda Rakernas JWM tersebut bisa membuahkan sejumlah sinergi dan kolaborasi. “Dari situlah saya harapkan ada manfaat yang luar biasa,” ucapnya.
Selain itu, diharapkan rapat kerja tersebut bisa menghasilkan program kerja yang terukur dan mampu terlaksana dengan baik. “Dengan segala potensi ataupun sumber daya, maupun segala keterbatasan yang ada. Sehingga program tidak hanya di atas kertas, tapi betul-betul bergerak dan implementatif,” jelas Herry.
