Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kasus Covid-19 di Karanganyar Meningkat, Kepala BPBD: Sehari Minimal Memakamkan 2 Jenazah

Jumlah kematian pasien Covid-19 di Karanganyar, Jawa Tengah meningkat selama sepekan terakhir.
Indah Septiyaning Wardhani
Indah Septiyaning Wardhani - Bisnis.com 21 Februari 2022  |  15:31 WIB
Kasus Covid-19 di Karanganyar Meningkat, Kepala BPBD: Sehari Minimal Memakamkan 2 Jenazah
Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19 - Antara

Bisnis.com, SOLO - Jumlah warga Kabupaten Karanganyar yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 bertambah.

Hingga pekan ketiga Februari 2022, tercatat 34 orang dimakamkan secara protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi, mengatakan ada peningkatan tren kenaikan pemulasaran suspect dan pasien Covid-19.

Dalam sepekan terakhir, BPBD dan sukarelawan harus siaga setiap hari menyusul naiknya pemakaman warga dengan prokes tersebut.

“Dalam sehari minimal memakamkan dua jenazah suspect dan pasien Covid-19. Tapi lima hari terakhir ini ada kenaikan sehari tiga sampai empat jenazah dimakamkan dengan prokes,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya pada Senin (21/2/2022).

Tiga kecamatan di Karanganyar menjadi penyumbang kasus kematian dengan pemakaman menggunakan prokes terbanyak. Yakni, Gondangrejo, Colomadu dan Karanganyar.

BPBD melibatkan sukarelawan dalam melaksanakan pemulasaran jenazah dengan prokes Covid-19. Saat ini pihaknya telah menyiapkan stok alat pelindung diri (APD) bagi petugas pemulasaran jenazah dengan prokes Covid-19. “Stok APD aman. Kami juga siapkan insentif bagi petugas pemulasaran jenazah,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati, mengatakan mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan warga lanjut usia (lansia) dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

“Paling banyak diabetes. Tapi ada juga yang kanker, jantung, dan gagal ginjal,” kata dia.

Dalam kasus kematian ini, Dinkes mendata warga meninggal belum menerima suntikan vaksin Covid-19 baik dosis satu maupun dua. Mereka belum divaksin karena tidak memenuhi syarat menerima suntikan vaksin, seperti sedang dalam kondisi sakit dan hipertensi.

Purwati menambahkan kasus meninggal lain ditemukan pada warga yang telah menerima vaksin primer.

“Jadi ada [kasus kematian] yang belum vaksin sama sekali, sudah vaksin satu kali bahkan dua kali. Tapi mereka semua punya komorbid,” kata dia.

Dikatakannya, penyakit komorbid yang diderita akan memperparah kondisi pasien saat terpapar virus Corona. Untuk menekan angka kematian ini, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan rajin mencuci tangan.

Selain itu pihaknya terus berupaya mengejar percepatan vaksinasi baik primer maupun booster vaksin.

“Untuk ngejar vaksin primer saja kita sampai menberikan iming-iming hadiah. Upaya kita sudah lakukan terus agar capaian vaksinasi bisa 100 persen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kabupaten karanganyar Covid-19

Sumber : Solopos.com

Editor : Setyo Puji Santoso

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top